STAND DIVISI PEMASYARAKATAN JATIM RAIH PREDIKAT TERLARIS DALAM PAMERAN PRODUK UNGGULAN NARAPIDANA TAHUN 2017

standpemasyarakatan

Ludesnya produk karya Narapidana dan tingginya omset yang diraih oleh Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur dalam pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) tahun 2017 di Kementerian Perindustrian, membuat stand tersebut mendapat penghargaan sebagai Stand Terlaris oleh Direktur Jenderal Pemasayarakatan. Hal itu diungkapkan oleh Penanggung Jawab Pameran Divisi Pemasyarakatan, Mufakom. 

Pameran yang dilaksanakan selama tiga hari, yaitu sejak 4-7 April 2017 tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Pemasyarakatan ke -53. “Ada 33 provinsi yang mengikuti pameran tersebut,” ujarnya.

Masih menurut Mufakom, produk yang dibawa dalam pameran tersebut diantaranya dari Lapas Mojokerto yaitu sepatu dan sandal dari kulit, dompet serta gantungan kunci. Selain itu dari Lapas Sidoarjo juga membawa produk topi kulit, dompet, sandal perempuan, kerupuk puli dan sambal klotok. Bahkan untuk sepatu, lanjutnya, terjual 50 pasang. “Omset yang kami terima mencapai Rp. 40 juta,” jelasnya.

Yang mengejutkan, kaligrafi karya Narapidana teroris dari Lapas Madiun yang bernama Ibnu, menjadi produk termahal dalam lelang VIP dalam pembukaan pameran tersebut. “Dibeli oleh Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Bambang Rantam seharga Rp.4 Juta,” katanya.  Padahal, lanjutnya, harga normalnya adalah Rp.1,5 Juta. Selain produk-produk diatas, produk dari Lapas Bojonegoro dan Rutan Sumenep berupa batik tulis juga menjadi incaran pembeli, termasuk salah satu diantaranya adalah pecut.

Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Harun Sulianto, mengaku bangga dengan prestasi yang diraih dalam pameran tersebut. “Ini membuktikan karya-karya Narapidana di Jawa Timur sangat berkualitas,” katanya. Dia juga mengaku produk-produk yang dibawa ke Jakarta memang menjadi unggulan dan melalui proses selektif dari tim Divisi Pemasyarakatan.

Yang lebih membanggakan lagi, katanya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K Dusak, meminta kepada Lapas Mojokerto untuk membuat sepatu bagi pegawai Pemasyarakatan seluruh Indonesia. “Dengan catatan, desain harus lebih mewah dan kualitas ditingkatkan,” terangnya. Menindaklanjuti hal tersebut Harun mengaku hari ini (10/4) telah memanggil Kalapas Mojokerto untuk menyiapkan semua keperluan yang diminta oleh Dirjen Pemasyarakatan tersebut. (humas)


Cetak   E-mail