WAGUB JATIM IKUT MENGAJI DALAM ACARA KHATAMAN BERSAMA WBP

KHATAMAN ALQURAN

Usai memberi sambutan dalam acara Khataman Alquran Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Mengaji, Wakil Gubernur, Syaifullah Yusuf, ikut mengaji bersama para WBP yang mendapat tugas sebagai pembaca utama untuk mengkhatamkan Alquran di Rutan Kelas I Surabaya, Kamis (20/04) pagi.

Kegiatan yang menjadi rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 ini serentak dilaksanakan di Lapas/Rutan se-Indonesia, dan setiap Lapas/Rutan merelay kegiatan tersebut melalui aplikasi zoom.

Dalam sambutannya, Wagub Jatim mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM khususnya program khataman Alquran tersebut. “Saya bergembira bisa bertemu secara langsung dengan saudara-saudara (WBP,red), semoga kita semua selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT,” katanya yang langsung diaminkan oleh seluruh peserta.

Menurutnya orang yang sudah mendapat keberkahan akan merasa aman dan tenteram sehingga dimanapun berada akan menjadi orang yang baik. “Diluar dia bisa menjadi baik, didalam penjara pun bahkan bisa semakin baik,” katanya. Alquran sebagai pedoman hidup umat islam juga bisa menjadi obat/penyembuh dan bisa merubah seseorang, bahkan hanya dengan mendengarnya.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mencontohkan bahwa sebelum masuk islam, Umar Bin Khatab adalah orang yang sangat membenci rasul, namun ketika secara tidak sengaja dia mendengar lantunan ayat suci Alquran, serta merta Umar langsung terpesona akan indahnya ayat-ayat suci Alquran. “Umar akhirnya menjadi sahabat Rasul, bahkan makamnya pun bersebelahan dengan kekasihnya itu,” jelasnya.     

Lebih jauh dia menuturkan bahwa syarat untuk mendapatkan keberkahan yang utama adalah memiliki niat yang kuat dan tidak berputus asa atas rahmat Allah SWT. “Manusia memang tempatnya salah tapi Allah juga memberikan kesempatan kita untuk bertobat, karena itu apa yang sudah menjadi kekeliruan jangan sampai terulang kembali dan segera memperbaiki diri,” pesannya.

Sementara itu, Plt. Kakanwil Kemenkumham Jatim, Ajar Anggono, menjelaskan bahwa secara teknis kegiatan khataman ini akan dibuat kelompok dengan anggota sebanyak 120 orang Narapidana/Tahanan sebagai pembaca utama untuk mengkhatamkan Al-Quran minimal 1 kali. Sedangkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya akan membaca Alquran masing-masing. Kegiatan ini akan di relay  ke semua Lapas/Rutan se-Indonesia dengan aplikasi zoom. “Acara ini juga diagendakan untuk pemecahan rekor MURI,” ujarnya.

Tujuan kegiatan ini juga sebagai titik balik bagi WBP untuk menjadi umat manusia seutuhnya agar menyesali perbuatannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sosial dan keagamaan. “Ini juga sebagai bentuk Revolusi Mental WBP untuk membangun integritas, menguatkan nilai-nilai religi dengan mengedepankan semangat nasionalisme,” tandasnya.


Cetak   E-mail