PEMBUKAAN PELATIHAN PENGAJAR GURU AL-QURAN

Bersama Ummi Membangun Generasi Qur’ani

a

 

Belum genap satu tahun Pondok Pesantren At-Taubah Lapas Klas I Malang ini diresmikan oleh Bpk.menteri RI. Yasona. H. Lauly, berbagai macam kegiatan pembinaan dilapas ini telah dilaksanakan. Belajar Al-Qur’an, Tajwid, fiqih dan pelajaran tentang agama lainnyapun telah terlaksana, bahkan pada 20 Februari bulan lalu para santri At-taubah telah terseleksi 33 dari 400 santri warga binaan pemasyarakatan yang dianggap mampu menjadi pengajar ilmu Al-Qur’an dengan metode Ummi. Para santri ini diharapkan bisa menjadi seorang pengajar Al-Qur’an yang bisa diandalkan saat menjalani sisa pidananya bahkan ketika mereka telah kembali pada keluarga mereka

Pada selasa, 27 Maret 2018 ini Kalapas klas I Malang bersama Ummi Fundantions, Bpk. Syukron H. Selaku Kabid pembinaan, Bpk. Djoko Waluyo selaku kasi Bimkemasy dan Bpk. Khoirul Anam selaku wali pondok pesantren At-Taubah telah hadir untuk membuka pelatihan sertifikasi selama 3 hari tersebut. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberi bekal cara mengajar dan kelayakan menjadi guru Al-Qur’an pada seluruh santri At-Taubah yang telah selesai diwisuda bulan lalu , adapun tahapan-tahapan sertifikasi ini bertujuan untuk membekali mereka dengan praktek mengajar dengan bertatap muka.

a 

Kalapas Klas I malang Bpk. Krismono juga memberi sambutan dan membuka pelatihan sertifikasi trening selama 3 hari tersebut, dengan adanya pondok pesantren dilapas klas I malang ini beliau berharap akan menjadi percontohan diseluruh Lapas jawa timur khususnya dan diseluruh Lapas di Indonesia pada umumnya, Karena yang menjadi ukuran dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara khususnya dalam bidang pembinaan kepribadian, adalah berdirinya pondok Pesantren seperti yang ada di Lapas Klas I Malang ini, bukan Cuma berdiri tapi melaksanakan kegiatan yang ada dipesantren pada umumnya, beliau juga mengungkapkan rasa bangganya kepada santri yang telah diwisuda tersebut dan berharap bisa menjadi sosok santri dan guru Al-Qur’an yang diharapkan

a

Bukan Cuma menjadi sosok seorang pengajar, nantinya dari 33 santri ini akan diseleksi 5 santri lagi untuk diberi pelatihan mencetak tenaga pengajar baru atau pelatihan mengajar bagi pengajar guru Al-Quran.

 

Cetak