SURABAYA - Mampu meminimalisir dan menganalisis risiko menjadi salah satu cara dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Karenanya pada Kamis pagi (30/09/21) Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar kegiatan Pendampingan Manajemen Risiko secara virtual dengan peserta dari Kantor Wilayah maupun seluruh UPT se Jawa Timur.
Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern, serta peningkatan kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi melalui implementasi SPIP di jajaran Kemenkumham Jatim.
Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih menjelaskan bahwa latar belakang pelaksanaan Workshop Manajemen Risiko ini diantaranya adanya proses Pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM dengan penilaian Evaluasi Tim Penilai Internal (TPI) dan Tim Penilai Nasional (TPN) untuk jajaran Kemenkumham Jatim.
“Hal inilah yang mendasari kami dalam merespon kembali terlaksananya Workshop Manajemen Risiko," ujarnya.
Dia juga berharap dengan kegiatan ini dapat tercipta aparatur jajaran Kemenkumham Jatim yang bersih dan bebas KKN, efektif dan efisien dalam perencanaan dan penganggaran, memiliki kualitas pelayanan publik yang baik dalam perwujudan Visi Misi Kemenkumham, serta tercapainya pembaharuan dalam sistem ketatalaksaanan, Sumber Daya Manusia, dan Administrasi.
Sementara itu Auditor Muda BPKP Provinsi Jatim Fransisca Rina Suryani yang menjadi narasumber menyampaikan materi terkait bagaimana meminimalisir Risiko dan menganalisis Risiko, sehingga hambatan dalam perjalanan menuju misi organisasi dapat seminimal mungkin ditekan bahkan dihilangkan. "Sesuai dengan kondisi dan karakteristik instansi berada," terangnya.
Selain itu, dia juga mengajarkan bagaimana cara melaporkan penerapan dari MR yang telah dilaksanakan berdasar dokumen MR yang telah disusun. (Humas Kemenkumham Jatim).
