SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-73 Tahun 2021, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM RI secara resmi meluncurkan Aplikasi Pustaka HAM Indonesia Digital.
Aplikasi yang dapat diakses versi website dan melalui Smartphone Android tersebut bernama Pustaka HAM Indonesia. Dengan aplikasi tersebut memudahkan kita dalam menemukan buku-buku tentang HAM dan membacanya secara digital. Peluncuran tersebut dipusatkan di Lobby Gedung Direktorat Jenderal HAM pada Senin (06/12/21).
Turut menghadiri kegiatan tersebut melalui virtual Kanwil Kemenkumham Jatim krismono yang didampingi para Pimti Pratama seperti Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih, Kadiv Keimigrasian Jaya Saputra, Kadiv Yankumham Subianta Mandala, Kabid HAM Wiwit Iswandari serta Kabid Pembinaan Jaya Kartika.
Dirjen HAM Mualimin Abdi dalam sambutannya menyampaikan perpustakaan ini sangat penting tentunya dalam rangka mengemban tugas sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi yaitu UUD RI Tahun 1945. “Dimana penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM menjadi tanggung jawab negara khususnya Pemerintah,” ujarnya.
Sebagai wujud nyata terkait dengan apa yang diamanatkan oleh konstitusi tersebut, maka Ditjen HAM selain mengemban tugas-tugas yang lain selain KKPHAM, P2HAM, Pelayanan Komunikasi Masyarakat, Penyelarasan Perda-Perda agar berbasis HAM juga berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat tentang HAM.
Dia juga menambahkan bahwa Perpustakaan HAM yang digagas oleh Direktorat Informasi HAM tersebut menjadi penting dan perlu diketahui oleh masyarakat luas. “Negara kita memang memiliki banyak Perpustakaan, tetapi Perpustakaan HAM dalam metode digital menjadi Perpustakaan yang menjadi ikonik di Direktorat Jenderal HAM,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan Perpustakaan HAM digital ini secara maksimal, baik untuk mencari informasi tentang HAM baik itu undang-undang yang bersifat nasional maupun dalam rangka HAM di dalam instrumen Hak Asasi Internasional. (Humas Kemenkumham Jatim)
