SEKJEN KEMENKUMHAM RI : MEMBENTUK KARAKTER PEMIMPIN YANG BAIK MULAI DARI PEJABAT ESELON IV

OL SEKJEN 2

SOLO - Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, Bambang Rantam Sariwanto, saat memberikan pengarahan dihadapan peserta Diklat Pim Tk. IV pada jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim yang tengah mengadakan Observasi Lapangan (OL) di kota Solo, Kamis (24/10).

Dalam pengarahan tersebut, Sekretaris Jenderal yang didampingi Kakanwil Kemenkumham Jatim, Indro Purwoko, mengungkapkan bahwa didalam Diklat Pim Tk. IV ini para peserta dilatih untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggungjawab. Untuk menjadi pemimpin, lanjutnya, harus mulai mengasah diri sejak dini salah satu caranya adalah membentuk karakter yang baik saat menjadi Pejabat Eselon IV.

Menjadi seorang pemimpin, harus mengenal tiga prinsip dasar. Yang pertama yaitu pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memberikan solusi dalam berbagai hal yang dihadapi. Kedua, pemimpin harus bisa membangun team work. Hal itu dilakukan karena untuk mencapai tujuan organisasi kita tidak akan mungkin mengerjakannya sendiri. Ketiga, pemimpin harus bisa membangkitkan semangat bekerja, terutama kepada orang yang dipimpinnya. “Tiga hal sederhana ini harus dipahami dengan baik oleh kita semua,” terangnya.

Selain itu Sekjen juga memberikan pesan kepada seluruh peserta agar dalam menjalankan diklat ini jangan hanya mencari tanda kelulusan. “Belajarlah untuk maju, bukan belajar untuk cari sertifikat,” tandasnya. Bila kemauan untuk belajar itu sudah ada didalam diri maka hal berikutnya yang harus dilakukan adalah implementasi. Apa yang sudah didapat didalam diklat ini (proses belajar), harus segera diimplementasikan di tempat kerja masing-masing karena bila tidak diimplementasikan maka akan terjadi kemunduran pada masing-masing individu.

Sekjen juga mengingatkan agar membiasakan diri menjadi orang yang Menetap, bukan hanya Singgah. Artinya, bila apa yang dikerjakan sudah menetap didalam hati maka baik atau buruk akan tetap dengan senang hati dilaksanakan. Namun bila hanya menjadi orang yang Singgah, maka akan mudah “pergi” karena yang dilihat hanya yang baik-baik saja.

“Tantangan dan hambatan selalu ada, namun yakinlah bahwa Tuhan menciptakan semua hal berpasang-pasangan. Dimana ada kesulitan pasti ada kemudahan,” pesan Sekjen diakhir pengarahan. (humas/wis-and)

 OL SEKJEN 1

OL SEKJEN 3

OL SEKJEN 4

Cetak