Upacara Peringatan HBP 2018, Kakanwil Sampaikan Pesan Menkumham

WhatsApp Image 2018-04-27 at 1.37.56 PM.jpegSAMPAIKAN PESAN: Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati menyampaikan pidato Menkumham dalam upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 di Rupbasan Kelas I Surabaya pagi ini (27/4).

SURABAYA – Kanwil Kemenkumham Jatim melaksanakan upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) 2018 pagi ini (27/4). Bertempat di lapangan Rumah Penitipan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Surabaya, Kakanwil membacakan pidato Menkumham RI Yasonna H Laoly.


Pertama-tama, Kakanwil mengingatkan pentingnya peran Pembimbing Kemasyarakatan sebagai ujung tombak terhadap pelaksanaan pidana alternatif seperti tertuang dalam Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). Agar pelaksanaan pidana alternatif dapat berjalan dengan baik. Sehingga angka overcrowded di Lapas dan Rutan dapat diminimalisir.

Untuk dapat melaksanakan amanah tersebut, Pemasyarakatan sebagai bagian dari pemerintah wajib memberikan pelayaan yang terbaik. Dengan tetap menumbuhkembangkan sikap aspiratif, transparan, responsif dan harmonis.

Salah satu contoh bentuk pelayanan yang baik adalah dengan membuat mekanisme percepatan dalam pemberian pelayanan hak bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan menggunakan teknologi informasi. “Langkah tersebut sudah ditetapkan menjadi sebuah kebijakan yang tertuang dalamPermenkumham RI Nomor 3 Tahun 2018,” ujar Kakanwil membacakan amanat Menkumham.
Kebijakan perubahan terhadap pelayanan pemberian hak kepada WBP berbasis teknologi informasi tersebut merupakan bukti adanya reformasi terhadap pelayanan kepada masyarakat. Dimana layanan yang diberikan menjadi tidak sulit, tidak berbelit dan tidak rumit, merubah hari menjadi menit.

Selain itu, wujud nyata lainnya berhasil meminimalisir persepsi masyarakat terhadap minimnya output yang dihasilkan oleh jajaran pemasyarakatan. Buktinya adalah dengan adanya Indonesian Prison Art Festival 2018. Sebanyak 457 WBP dari seluruh Indonesia dilibatkan dalam kegiatan tersebut. “Sekaligus mencetak rekor dunia dengan kategori pentas seni oleh WBP terbanyak. Hal ini sungguh membanggakan dan merupakan Legacy terhadap pencapaian keberhasilan pemasyarakatan,” lanjut Kakanwil.

Namun, petugas tidak boleh membusungkan dada dan merasa jumawa. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Diantaranya adalah program kegiatan industri di Lapas. Karena telah ditetapkan 24 Lapas sebagai pilot project kegiatan industri. Meski sudah banyak yang sukses hingga bisa mengekspor hasilnya, namun masih ada beberapa Lapas yang belum menunjukkan keberhasilan atau mati suri.

Menkumham juga berpesan agar tidak ada lagi cerita usang tentang rendahnya moralitas dan integritas petugas pemasyarakatan. Untuk menghindarinya, diperlukan proses pengaturan penempatan terhadap petugas berdasarkan kompetensi.

Selain itu, petugas juga dituntut untuk tidak hanya melakukan rutinitas. Jika ingin perubahan, maka harus melakukan terobosan dan effort yang lebih. Untuk itu, perlu ditanamkan semangat pembaharuan yang open minded, progresif, serta core value dengan semangat Kami PASTI. “Marilah kita bekerja untuk membuat komitmenbesar membangun pemasyarakatan dengan menjalankan tugas yang dilandasi oleh peraturan perundang-undangan serta mampu menciptakan iklim birokrasi yang efektif, efisien, bersih dari korupsi dan siap melayani masyarakat,” tuturnya. (Humas Kanwil Jatim)

Foto Lainnya >>

WhatsApp Image 2018-04-27 at 12.13.14 PM.jpegWhatsApp Image 2018-04-27 at 12.13.15 PM.jpegWhatsApp Image 2018-04-27 at 12.13.16 PM.jpeg


Cetak   E-mail