SALING MENGUATKAN : National Operations Officer IOM Hironimus Bala saat memberikan materi di hadapan para peserta pagi ini (11/5).
SURABAYA - Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) seluruh Indonesia berkumpul di Jawa Timur hari ini (11/5). Sampai besok, mereka akan mengikuti lokakarya perluasan jangkauan dan konseling bagi para imigran.
Kegiatan yang dilangsungkan di Hotal JW Marriot Surabaya itu terkait dengan bantuan pemulangan sukarela dan reintegrasi kepada imigran. Selain Kepala Rudenim, kehiatan yang digagas oleh Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI itu juga dihadiri para Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan Rudenim. Juga perwakilan dari International Organization for Migration (IOM). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI Bapak Zaeroji.
Dalam sambutannya, Bapak Zaeroji mengungkapkan tren masuknya pengungsi dan pencari suaka yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada Desember 2014, ada 10.804 pengungsi yang tercatat. Jumlah itu meningkat hingga 13.840 pengungsi sampai akhir 2017 lalu. "Jumlah ini diperkirakan masih akan terus meningkat mengingat konflik yang masih terjadi di kawasan Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan," ujarnya.
Besarnya gelombang pengungsi itu membuat banyak oknum yang berusaha memanfaatkan. Oknum nelayan maupun penyelundup manusia mencoba memasukkan mereka ke wilayah Indonesia dengan mengambil keuntungan ekonomi. Untuk itu, fenomena ini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia dan dunia Internasional. "Untuk itu, peran Rudenim tidak boleh hanya pasif. Tapi bagaimana bisa mengurangi pengungsi dan mempercepat pengiriman ke negara tujuan," tuturnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel oleh tiga narasumber yaitu Bapak Hironimus Bala (National Operations Officer IOM), Bapak Pardemuan Sebayang (Kasi Deportasi Ditjen Imigrasi) dan Kombespol Asjimain (Kabid Koordinasi Penanganan Kejahatan Luar Biasa Deputi V Kamtibmas Kemenko Polhukam). (Humas Kanwil Jatim)
