Giliran Lapas Banyuwangi jadi Jujukan Safari Ramadan Kakanwil

WhatsApp Image 2018-05-19 at 7.44.33 PM.jpegPUJI HASIL KARYA : Selain buka bersama, Kakanwil juga menyempatkan diri melihat-lihat hasil karya warga binaan di Lapas Banyuwangi (19/5).

BANYUWANGI - Usai menggelar Safari Ramadan Korwil Malang di Rutan Kraksaan, Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati melanjutkan perjalanannya ke Lapas Banyuwangi sore ini (19/5). Kegiatan buka puasa Bersama Unit Pelaksana Tugas (UPT) Korwil Jember itupun dimanfaatkan untuk mengingatkan Kepala UPT untuk menjaga integritasnya.

Dalam kunjungan tersebut, kakanwil didampingi Kadiv Administrasi Wisnu Nugroho Dewanto, Kadiv Pemasyarakatan Krismono dan Kadiv Imigrasi Zakaria. Hadir pula para kepala UPT di korwil Jember. Selain itu, para pejabat dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Banyuwangi juga hadir. Diantaranya Kapolres, Kepala Pengadilan Negeri dan Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi.

Suasana islami memang sangat nampak di Lapas Banyuwangi. Alunan musik religi dari Band Jeruji yang digawangi oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Banyuwangi menyambut kedatangan rombongan. "Ini bukti bahwa pembinaan berbasis pesantren mulai diterapkan," puji Kakanwil.

Selanjutnya, rombongan juga diajak Kalapas Banyuwangi Ketut Akbar untuk menilik hasil karya WBP berupa handycraft dan lukisan. Hasilnya memang tidak main-main, malah mirip dengan karya pelukis profesional. Tak pelak, Kadivpas tertarik dengan salah satu lukisan. "Ini saya bungkus satu ya, saya pajang di ruangan saya," ujar Bapak Krismono.

Kegiatan tersebut memang berlangsung gayeng. Namun meski santai, Kakanwil tetap mewanti-wanti agar para pegawai UPT jajaran untuk menjaga integritasnya. Untuk divisi pemasyarakatan, Kakanwil menegaskan agar para pegawai tetap berkomitmen menghalau peredaran handphone, pungutan liar dan narkoba (halinar). Khusus narkoba, Beliau mengingatkan agar jangan sekali-kali terlibat dalam peredaran gelapnya. Karena pihaknya sudah berkomitmen dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan akses seluas-luasnya jika ditemukan indikasi peredaran yang melibatkan pegawainya. "Akhir-akhir ini bahkan petugas BNN ada kecenderungan memiskinkan pelaku dengan jeratan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kalau memang ada bukti, siapapun harus diproses," tegasnya.

Begitu juga untuk Imigrasi. Ibu Susy berharap ada pengawasan yang intens terhadap semakin banyaknya kunjungan warga negara asing (WNA) ke Indonesia. Untuk itu, peran Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) perlu diperkuat lagi. "Jangan segan menindak WNA yang melanggar aturan," pesannya. (Humas Kemenkumham Jatim)

 

Foto Lainnya >>

WhatsApp Image 2018-05-19 at 7.39.29 PM.jpegWhatsApp Image 2018-05-19 at 7.39.26 PM.jpegWhatsApp Image 2018-05-19 at 7.32.54 PM.jpegWhatsApp Image 2018-05-19 at 7.32.51 PM.jpegWhatsApp Image 2018-05-19 at 7.32.14 PM.jpeg


Cetak   E-mail