12 WBP Dikukuhkan Sebagai Pasukan Merah Putih

WhatsApp Image 2018-05-21 at 9.52.26 AM.jpegCINTA NKRI : Kalapas Kelas I Surabaya Pargiyono menyematkan pita merah putih kepada WBP eks teroris Hisyam alias Umar Patek saat upacara pagi ini (21/5). 

SIDOARJO - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 Tahun 2018 jadi momen bersejarah bagi 12 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Surabaya. WBP dari berbagai kasus pidana itu dikukuhkan sebagai pasukan merah putih pagi ini (21/5).

Pengukuhan 12 WBP itu dilakukan saat upacara peringatan hari kebangkitan nasional ke-110 di Lapas Kelas I Surabaya. Kalapas Kelas I Surabaya Pargiyono sekaligus inspektur upacara menyematkan pita merah putih di dada tiga perwakilan WBP. Mereka didapuk mewakili 12 WBP yang menjadi pasukan merah putih.

Uniknya, 12 WBP tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari kasus teroris, pembunuhan, hingga pencurian. Paling menonjol, ada empat WBP eks teroris yang masuk dalam pasukan merah putih. Padahal, tidak ada penunjukan atau paksaan kepada mereka untuk terlibat. “Ini atas inisiatif mereka sendiri, kami hanya memfasilitasi,” ujar Pargiyono.
Menurut Pargiyono, hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan dan upaya deradikalisasi yang dilakukan pihaknya berjalan baik. Apalagi, pembentukan pasukan merah putih ini cukup mendadak. Petunjuk teknis dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan baru diterima pada Sabtu sore (19/5). Namun meski mepet, para WBP sangat aktif dan dengan senang hati terlibat. Latihan upacara pun hanya berlangsung selama sehari. “Beruntung, mereka sudah sering terlibat kegiatan yang tujuannya membangkitkan rasa nasionalisme,” lanjutnya.

Pasukan merah putih ini memang bukan regu sembarangan. Mereka diharapkan bisa memaksimalkan kebinekaan menjadi sebuah kekuatan. Meski berada di area terbatas seperti Lapas, mereka diharapkan mampu memberikan hal yang positif. Seperti kegiatan-kegiatan yang tujuannya memperkuat rasa nasionalisme. “Mereka ini adalah kader kami, menjadi agen untuk menanamkan semangat ke-Indonesiaan kepada WBP lainnya,” jelasnya. “Selain itu, mereka juga bisa jadi pioneer untuk membangun negeri ini, dalam hal membantu terciptanya situasi yang kondusif di lembaga pemasyarakatan,” tutupnya.

Terpisah, salah satu WBP eks teroris yang terlibat, Hisyam alias Umar Patek mengaku senang dan bangga karena telah dipercaya oleh pihak Kemenkumham khususnya Dirjen Pemasyarakatan. Karena telah memilih dirinya menjadi salah satu pasukan merah putih. Bersama tiga WBP eks teroris lainnya yaitu Asep Jaya, Fathur dan Ismail mereka nampak serius mengikuti jalannya upacara.

Dia berharap, langkah ini bisa menjadi contoh bagi Lapas/ Rutan lain yang didalamnya ada WBP kasus teroris. Terutama dalam rangka menjaga keamanan dalam Lapas/ Rutan dan Indonesia. “Kami narapidana teroris di sini berbeda, tidak seperti di Lapas/ Rutan lain yang baru-baru ini terjadi (melawan petugas, red). Kami disini bersatu padu, menjaga keutuhan NKRI,” bebernya.

Bahkan, ketika ditanya apakah hatinya sudah sepenuhnya merah putih (warna bendera Indonesia, red), Umar menjawab dengan mantap. “Juoss,” ujarnya penuh percya diri sambil mengacungkan dua jempolnya. Tak pelak, pernyataan Umar ini langsung mendapat aplaus dari hadirin. (Humas Kemenkumham Jatim)

 

Foto Lainnya >>

WhatsApp Image 2018-05-21 at 9.48.16 AM.jpegWhatsApp Image 2018-05-21 at 9.48.13 AM.jpegWhatsApp Image 2018-05-21 at 9.48.11 AM.jpegWhatsApp Image 2018-05-21 at 9.48.11 AM (1).jpegWhatsApp Image 2018-05-21 at 9.48.07 AM.jpeg


Cetak   E-mail