AMBIL PERAN : Para peserta diskusi hasil investigasi masalah yang dihadapi notaris di Jatim hari ini (30/5).
SURABAYA – Kanwil Kemenkumham Jatim memberikan perhatian terhadap notaris. Salah satu bentuknya adalah dengan melakukan diskusi hasil investigasi masalah yang dihadapi notaris di Jatim hari ini (30/5).
Kegiatan yang dihadiri 24 notaris yang juga ketua dan anggota Majelis Pengawas Daerah (MPD) itu dibuka oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati. Mendampingi ibu Susy adalah Kepala Divisi Administrasi Wisnu Nugroho Dewanto dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM M Yunus Affan. Sedangkan materi hasil investigasi disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Pengawas Wilayah Jatim Machmud Fauzi SH.
Dalam sambutannya, Kakanwil kembali mewanti-wanti agar notaris bekerja sesuai dengan aturan perundang-undangan dan kode etik yang ada. Karena, hingga Mei tahun ini, sudah 120 orang notaris daritotal 2.000 notaris di Jatim yang diperiksa dan disidang oleh Majelis Kehormatan Notaris (MKN) Wilayah Jatim. Jumlah itu lebih tinggi daripada tahun lalu. “Semakin banyak notaris yang dilaporkan ke aparat penegak hukum, ini tentunya sangat mengkhawatirkan,” ujarnya prihatin.
Ibu Susy berharap, diskusi ini bisa melahirkan rekomendasi kepada para notaris sehingga bisa meminimalisir potensi munculnya kasus. Untuk itu, Kakanwil meminta para peserta yang datang dari berbagai daerah bisa memberikan pemikiran yang terbaik. “Ini untuk menjaga kehormatan notaris, agar masyarakat tetap percaya dengan keberadaan notaris,” harapnya.
Sementara itu, ada tiga pembahasan yang dibahas dalam diskusi yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Pelayanan Hukum Mustiqo Vitra Ardhiansyah itu. Selain sosialisasi hasil investigasi, forum tersebut juga membahas isi Permenkumham RI Nomor 61/ 2016 tentang Tata Cara Penjatuhan Sanksi Administrasi Terhadap Notaris. Sedangkan topik terakhir yaitu terkait laporan pertanggungjawaban kegiatan notaris pada Januari hingga April tahun ini. (Humas Kemenkumham Jatim)
