BERI PENGUATAN : Direktur Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi M. Yanis saat memberikan pengarahan terkait peningkatan fungsi intelijen keimigrasian.
SURABAYA - Kanwil Kemenkumham Jatim memberikan atensi terhadap segala bentuk pelanggaran hukum di bidang keimigrasian. Untuk meminimalisir hal tersebut, hari ini (4/7) diadakan kegiatan Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen pada Divisi Keimigrasian. Kegiatan tersebut diprakarsai Direktorat Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Jatim.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Garden Palace Surabaya itu dihadiri Direktur Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi M. Yanis. Sedangkan peserta adalah para Kepala Unit Pelaksana Teknis bidang Keimigrasian jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim dan perwakilan pejabat intelejen dan penindakan se-Indonesia.
Dalam sabutannya, Bapak Yanis menyebutkan pentingnya peran intelijen keimigrasian dalam mengawasi lalu lintas keluar masuknya orang asing di Indoesia. Karena, hasil dari operasi-operasi intelijen bisa mereduksi dan meminimalisir pelanggaran hukum di bidang keimigrasian. "Baik yang dilakukan oleh WNA maupun WNI," ujarnya.
Beliau juga menyebutkan isu-isu aktual yang menjaditrwnding topic di masyarakat. Dimana isu-isu tersebut harus diberikan atensi lebih oleh petugas imigrasi. Mulai dari TKA dan TKI ilegal, overstayer, narkoba hingga terorisme. "Kita hatus meningkatkan kinerja untuk memberikan peringatan dini kepada pemerintah sehingga kebijakan yang diambil akan tepat," lanjutnya.
Salah satu langkah konkritnya adalah dengan memperbarui data di lapangan. Data-data terkait imigran hingga refugee yang paling baru sangat diperlukan untuk memberikan gambaran nyata yang sedang terjadi di lapangan. Untuk itu, bapak Yanis mengajak petugas imigrasi untuk segera turun lagi ke lapangan. "Setiap data yang diambil harus detail, harus bisa memotret kondisi yang sesungguhnya," pesannya. (Humas Kemenkumham Jatim)
Foto Lainnya >>
