Kakanwil Luncurkan Layanan Berbasis Digital di Lapas Malang

WhatsApp Image 2018-08-31 at 14.13.42.jpeg

MALANG - Layanan publik berbasis digital menjadi salah satu program unggulan Kanwil Kemenkumham Jatim dan jajarannya. Salah satu bukti konkrit, Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy 8asi Pelayanan Lapas Kelas I Malang (Apel Pas Pulang).

Peresmian itu dilaksanakan di Lapangan Lapas Kelas I Malang. Ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kakanwil didampingi Kalapas Malang Fatid Junaedi, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Bupati Malang Rendra Kresna. Disaksikan para undangan dan salah satu founder Jeera Foundation, Rino Lande.

Memang, sistem tersebut lahir berkat kerjasama pihak Lapas dengan Jeera Foundation, Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (KOPASINDO), dan Nuro. Menghasilkan produk berupa dompet elektronik, bernama Jeera Wallet. Lebih jauh, ini adalah sistem manajemen digital, yang diharapkan dapat membantu membersihkan peredaran uang cash di Lapas yang bertujuan menghindari pencucian uang dan pungli.

Adanya Jeera Wallet ini, penghuni lapas dan warga binaan dapat melakukan aktivitas jual beli dengan otentifikasi sidik jari mereka. Sehingga, digitalisasi dana tunai dapat diawasi keabsahan sumber dana dan kerahasiaan data pemilik akun. Selain itu, sistem ini tidak saja menunjang kegiatan penyelenggaraan kebutuhan sehari-hari, yang akan disediakan oleh Kopasindo, tapi juga berfungsi sebagai alat untuk mengawasi lalu lintas uang berbasis digital di dalam penjara. "Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan solusi kreatif atas permasalahan yang ada di Lapas Malang. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui mekanisme digital," ujar Bapak Rino.

Selain itu, menurut Bapak Rino, ekosistem dan pelayanan ini sangat cocok bagi warga binaan yang telah bebas, karena mereka dapat berusaha mandiri dengan menyalurkan hasil karya dan brand mereka sendiri.
“Yang menarik adalah seluruh solusi manajemen usaha digital ini tidak menggunakan sumber dana negara. Jadi 100 persen swadaya Jeera Foundation. Sistem yang dikembangkan oleh Nuro sebagai kolaborator Jeera Foundation,” ujar Rino.

Langkah ini mendapat apresiasi dari Kakanwil. Menurutnya, pihaknya memang terus membutuhkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, karena kami juga banyak keterbatasan. Selama ini WBP selalu memakai uang cash, padahal peredaran uang di dalam Lapas dilarang. "Alhamdulillah Jeera ini punya inovasi dan menyambut baik keinginan kami," pujinya.

Sementara itu Bapak Farid menjelaskan bahwa Aplikasi Apel Pas Pulang bisa mengurai antrian kunjungan. Tidak mengular. Karena pendaftaran bisa dilakukan dari rumah. Selain itu, aduan juga bisa dilakukan melalui aplikasi ini. Hingga profile dan dokumentasi kegiatan yang diselenggarakan Lapas juga akan diupload. "Sehingga masyarakat tahu geliat yang terjadi di dalam Lapas," terangnya.

Langkah ini juga menjadi bukti upaya sinergitas yang dilakukan dengan menggandeng banyak stakeholder. Tidak hanya dengan lembaga/ instansi negara yang lain tetapi juga dengan pihak swasta. Sesuai dengan salah satu poin dalam tata nilai Kemenkumham yaitu PASTI. Yang merupakan akronim dari Profesional, Akuntable, Sinergi, Transparan dan Inovatif. Dimana 'Sinergitas' menjadi nilai yang sangat ditekankan pada tahun ini. (Humas Kemenkumham Jatim)

Foto Lainya >>

WhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.33.jpegWhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.32.jpegWhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.29.jpeg

WhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.28.jpegWhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.20.jpegWhatsApp Image 2018-08-31 at 13.12.18.jpeg

Foto Lainya >>

Cetak