SURABAYA - Kanwil Kemenkumham Jatim terus melakukan persiapan menyambut penilaian Kabupaten/ Kota Peduli HAM 2018. Hari ini (3/9) Tim dari Bidang HAM melakukan tapat koordinasi dengan perwakilan dari stakeholder terkait.
Pada Rapat yang diselenggarakan di Aula Kanwil itu dihadiri undangan dari perwakilan Pemprov, Pemkab dan Pemkot di Jatim. Sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Kabid HAM Wiwit Iswandari, JFT Penyuluh Hukum Suprihatiningsih dan Kepala Subbid Pendidikan dan Pemerintahan Bappeda Pemprov Jatim Ida Tri Wulandari.
Dalam pemaparannya, Ibu Wiwit mengungkapkan bahwa pertemuan itu akan membahas hasil verifikasi penilaian kab/ kota peduli HAM. Menurutnya, seluruh 38 Kab/ Kota di Jatim sudah memenuhi persyaratan yang ada. "Meskipun ada beberapa Kab/ Kota yang belum sempurna," jelasnya.
Ibu Wiwit berharap, seluruh Kab/ Kota di Jatim bisa 100 persen mendapat predikat Kab/ Kota Peduli HAM. Beliau berharap, persiapan dilakukan lebih matang. Agar kejadian tahun lalu tidak terulang. Pada 2017, ada 4 Kab/ Kota harus diverifikasi hingga detik terakhir karena terlalu mepet mengumpulkan data. Hasilnya, ternyata ada 3 Kab/ Kota yang hanya dapat penghargaan 'Cukup Peduli HAM'. Yaitu Kabupaten Jember, Sampang dan Lumajang. "Salah satu jalannya adalah bersinergi antara Kanwil Kemenkumham, Bappeda, Biro Hukum dan Bakesbangpol. Kami berharap, sinergi 4 pilar ini bisa menular ke Kab/ Kota," harapanya. "Termasuk jika ada penilaian lain seperti Kab/ Kota Layak Anak, Sadar Hukum hingga Kesetaraan Gender," imbuhnya.
Sementara itu, ibu Ida menjelaskan terkait Rencana Aksi HAM di Daerah. Beliau mengungkapkan bahwa sinergitas adalah kunci agar rencana tersebut sukses. "Meskipun kebijakan masing-masing kepala daerah berbeda-beda," jelasnya.
Beliau juga mengingatkan agar Kab/ Kota menyiapkan data-data yang diperlukan untuk penilaian. Karena pada Rencana Aksi HAM 2018 banyak data yang diminta. Datanya lebih kompleks dan detail. "Hasil rencana aksi HAM juga dilihat. Renaksi dan implementasi harus selaras," harapnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
