BLITAR – Usaha Kanim Kelas II Blitar menjadi UPT yang berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) terus diuji. Kemarin (17/10) telah dilakukan verifikasi hasil penilaian mystery shopper oleh KemenPAN-RB.
Penilaian dilakukan dua orang dari KemenPAN-RB yaitu Anesia Ribka dan Ika Puspitasari. Keduanya membawa sekitar 20 kuesioner. Pertanyaan yang diajukan kepada pengguna layanan di Kanim Blitar seputar informasi, persyaratan, biaya dan waktu layanan. Selain kuesioner, tim KemenPAN-RB juga melakukan indepth interview dengan pengguna layanan. “Keduanya ingin melakukan kroscek hasil penilaian mystery shopper yang kita tidak tahu datangnya kapan,” ujar Kadiv Keimigrasian Zakaria.
Memang, untuk mendapatkan gelar WBK, Kanim Blitar harus melewati proses yang panjang. Mulai dari deklarasi, pendampingan dan penilaian oleh Inspektorat Jenderal Kemenkumham, penilaian eksternal salah satunya oleh mystery shopper hingga verifikasi faktual oleh KemenPAN-RB. “Tim dari KemenPAN-RB ini juga menilai keterbukaan informasi publik yang ada di Kanim Blitar,” jelasnya.
Pada pendampingan dan penilaian internal oleh Itjen Kemenkumham lebih banyak membahas tentang faktor pengungkit yang harus dilengkapi oleh Kanim Blitar. Sedangkan penilaian eksternal lebih mengutamakan penilaian faktor hasilnya. “Kami mohon doanya, agar Kanim Blitar bisa jadi wakil Kemenkumham Jatim mendapat predikat WBK. Pengumuman akan dilakukan 9 Desember 2018 bersamaan dengan hari anti korupsi sedunia,” jelasnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
