MALANG - Tim Reformasi Birokrasi (RB) Biro Perencanaan dan Kanwil Kemenkumham Jatim kembali melakukan supervisi kepada UPT yang akan diajukan untuk mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/ WBBM). Usai Lapas Narkotika Pamekasan, hari ini (1/11) tim memberikan asistensi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang.
Tim yang dipimpin Kabag RB Biro Perencanaan Setjen Kemenkumham Sri Yusfini Yusuf dan Kasubag Humas Kanwil Kemenkumham Jatim Ishadi MP disambut langsung Kakanim Novianto Sulastono. Seluruh tim satgas WBK/ WBBM Kanim Malang mengikuti pengarahan yang dilakukan di Aula itu.
Novianto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sempat dilakukan pendampingan dan penilaian oleh Inspektorat Jenderal. Hasil penilaiannya mencapai 90,44. Namun, pihaknya belum diusulkan ke KemenPAN-RB. Untuk itu, pendampingan ini diharapkan bisa semakin meningkatkan apa yang sudah ada. "Sehingga predikat WBK bisa kita dapatkan insyaAllah tahun depan," ungkapnya optimis.
Sementara itu, Yusfini mengungkapkan bahwa Kanim Malang sudah sangat excellent. Sangat istimewa. Dia juga menyayangkan Kanim Malang tidak diusulkan mendapat predikat WBK/ WBBM tahun ini. "Padahal secara kasat mata sudah sangat siap. Administratif juga sangat siap. namun hanya pimpinan yang tahu alasannya, kita harus patuh," ujarnya.
Yusfini jiga mengapresiasi mekanisme internalisasi kepasa pegawai. Yaitu dilakukan layaknya ujian tertulis. Untuk itu, menurutnya tidak ada alasan lagi bagi Kanim Malang untuk tidak diusulkan tahun depan. "Metode ini sudah lebih dari cukup. Belum tentu UPT lain melakukan," jelasnya.
Meski begitu, timnya juga punya sedikit catatan. Terutama terkait kebersihan kantor dan area parkir yang perlu ditingkatkan. Area parkir perlu diperbaiki penataannya. Mulai dari faktor keamanan, ketertiban hingga harus bersih dari pungutan. "Pemberi layanan harus memegang teguh pakem senyum, sapa dan salam. Ini hal kecil tapi sangat penting," jelasnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
