SURABAYA – Di awal tahun 2019, Kakanwil Kemenkumha Jatim Susy Susilawati menyempatkan diri untuk memaparkan capaian kinerja sepanjang 2018 lalu. Dari catatannya, jajaran pemasyarakatan dianggap perlu meningkatkan kinerjanya.
Paparan capaian kinerja 2018 itu disampaikan Kakanwil siang ini (2/1). Di hadapan para pejabat baru. Saat kegiatan pengantar tugas pimti pratama dan serah terima jabatan para Kalapas Kelas I dan Kakanim Khusus. Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Kanwil itu, Kakanwil menyampaikan paparan yang diringkas dalam 15 slide.
Kakanwil memaparkan capaian kinerja Kemenkumham Jatim dan Pusat. Capaian tiap divisi dipaparkan dan dievaluasi. Mulai dari program pendidikan dan pelatihan aparatur, pengawasan dan peningkatan akuntabilitas dan alokasi serta realisasi anggaran. Termasuk prestasi-prestasi yang diraih selama 2018. “Perlu diperhatikan penggunaan sisumaker karena bagian dari komitmen kita menciptakan layanan publik berbasis TI,” ujarnya.
Dalam paparan itu, Kakanwil juga membahas tentang indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan indeks persepsi korupsi (IPK) di Kemenkumham. Berdasarkan penilaian tersebut, jajaran pemasyarakatan mendapatkan nilai paling rendah dengan IKM 77,46 dan IPK 76,53. Di sisi lain, jajaran Imigrasi bisa meraih nilai hingga 81,45 untuk IKM dan 81,48 untuk IPK. “Pemasyarakatan punya PR yang lebih besar untuk mendapatkan kepercayaan dari publik,” ujarnya.
Namun, Susy yakin jajarannya mampu meningkatkan kepercayaan publik. Caranya dengan terus meningkatkan kinerja dan melakukan inovasi layanan. Dia meminta kepada jajaran pemasyarakatan agar tidak segan belajar kepada Lapas Perempuan Malang yang pada akhir 2018 lalu ditetapkan sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan UPT berbasis HAM. “Saya yakin dengan terus meningkatkan kinerja, kita bisa kembali merebut hati masyarakat,” tuturnya yakin. (Humas Kemenkumham Jatim)
Foto Lainnya >>
