SURABAYA – Kolaborasi internal sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. Salah satunya lewat pembinaan, monitoring, pengawasan dan pengendalian (bintorwasdal) yang dilakukan Kadiv Yankumham Hajerati di Balai Harta Peninggalan (BHP) Surabaya pagi ini (8/1).
Dalam kunjungannya Hajerati didampingi Kabid Yankumham Mustiqo Vitra Ardhiansyah. Keduanya ditemui langsung Ketua BHP Surabaya Sri Pertiwi. Pertemuan lalu digelar di ruang Ketua BHP Surabaya.
Hajerati mengungkapkan ingin mengetahui kondisi terkini dari salah satu UPT yang berhubungan dengan Divisi Yankumham itu. Hajerati banyak bertanya terkait bagaimana rencana/ program kegiatan BHP Surabaya menjalankan di tahun 2019. “Kita samakan persepsi, jika kolaborasi baik, kinerja akan optimal,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, tahun ini BHP punya tugas yang cukup berat karena harus mendapatkan predikat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Menurutnya, perlu keterlibatan dan dukungan banyak pihak agar target tersebut bisa tercapai. “Kami yakin, BHP mampu mendapat predikat WBK dari KemenPAN-RB,” tuturnya.
Optimisme Hajerati memang bukan tanpa dasar. Kondisi fisik gedung yang cukup representatif diharapkan dapat menciptakan semangat kerja postif bagi pegawai di BHP. “Tetaplah berpedoman pada tata nilai Jatim PASTI HEBAT,” ujarnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
