SURABAYA - Kondisi Lapas/ Rutan di Jatim menjadi salah satu isu utama dalam Rapat Kerja Reses Komisi III dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Jatim pagi ini (18/2). Pimpinan Rapat yang juga pimpinan rombongan Komisi III, Desmond J Mahesa mengaku khawatir dengan kondisi Lapas/ Rutan di Jatim.
Paparan yang disampaikan Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati tentang kondisi Lapas/ Rutan menarik perhatian Desmond. Wakil rakyat dari partai Gerindra ini penasaran dengan wajah Lapas Rutan jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim di masa mendatang.
Desmond lalu meminta kepada Polda, Kejati dan Pengadilan Tinggi Jatim untuk memaparkan berapa kasus yang masih dalam proses peradilan hingga saat ini. Hasilnya, ada sekitar 7.300 perkara yang belum inkrah atau memiliki kekuatan hjkum tetap. Ada yang masih proses penyidikan, penuntutan hingga peradilan di berbagai tingkatan. "Ada minimal 7.300 orang yang akan menghuni Lapas/ Rutan di Jatim, bagaimana kira-kira kondisi ke depannya?" Tanya Desmond kepada Susy.
Menanggapi hal tersebut, Susy mengungkapkan, kondisi itu akan memperparah overkapasitas di Lapas/ Rutan jajarannya. Tren overkapasitas dipastikan akan terus naik. Dari segi keamanan akan semakin rawan. "Saat ini rasio antara jumlah petugas dan penghuni saja sudah sangat tinggi, sekitar 1: 120. Kalau ditambah terus, kami khawatir akan mempengaruhi pengamanan dan pembinaan yang kami berikan," terangnya.
Menurutnya, selama ini belum ada solusi konkrit terkait fenomena overkapasitas. penghuni yang masuk selalu lebih besar daripada yang keluar. Beruntung, kondisi Lapas/ Rutan di Jatim sampai saat ini relatif aman. Hal ini dikarenakan upaya yang terus menerus dilakukan pihak Lapas/ Rutan. "Kami selalu tekankan untuk melakukan kolaborasi internal maupun eksternal untuk menunjang tugas dan fungsi, sehingga dalam melaksanakan tugas bisa lebih mudah," urai Kakanwil. (Humas Kemenkumham Jatim)
