SURABAYA - Perang terhadap halinar yang dilakukan Lapas Kelas I Surabaya tidak hanya diucapkan lewat deklarasi dan pak integritas saja. Usai deklarasi, seluruh pegawai dan perwakilan WBP dites urine untuk memastikan bahwa benar-benar bebas narkoba. BNNK Sidoarjo bebas memilih dan menentukan siapa saja yang akan dites.
Tes urine itu dilakukan dilakukan di Aula Lapas Surabaya. Seluruh pegawai yang mengikuti deklarasi termasuk WBP harus ikut dites. Diawali dengan Kalapas Surabaya Suharman. "Silahkan BNNK memilih siapa saja untuk dites urine, saya yang pertama kali harus dites," ujar Suharman sambil menunjukkan urinenya.
Langkah Suharman ini lalu diikuti oleh seluruh jajarannya. Tanpa terkecuali. "Ini langkah nyata kami, sebagai bukti bahwa kami bebas dari halinar," terangnya.
Tidak hanya tes urine saja, Kepala BNNK Sidoarjo AKBP Toni Sugiyanto juga melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada seluruh peserta. Toni menjelaskan dampak buruk dari narkoba dan mengajak untuk menjauhi barang haram itu. "Jika ada yang berani menyalahgunakan, berarti berani untuk berhadapan dengan kami. Kami tak segan-segan menindak siapapun yang menyalahgunakan narkoba," tegasnya. (Humas Kemenkumham Jatim)