SURABAYA – Kanwil Kemenkumham Jatim terus berupaya memperjuangkan hak pilih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di UPT jajarannya. Salah satunya dengan melakukan audiensi dengan Komnas HAM hari ini (21/3). Rombongan Komnas HAM yang dipimpin langsung Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam itu diterima langsung Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono. Pertemuan yang digelar di ruang rapat pimpinan itu dihadiri juga perwakilan dari Lapas/ Rutan di Jatim.
Pargiyono mengungkapkan bahwa kedatangan pihak Komnas HAM ini sangat berharga bagi pihaknya. Karena bisa memberikan informasi, masukan dan mengoreksi kekurangan dari jajarannya. Sehingga bisa lebih siap dalam menggelar proses pemilu. “Semangat kami sama, bahwa setiap WBP harus bisa menyalurkan suaranya dalam pemilu,” terangnya.
Namun, dalam kenyataannya, aturan pemilu tahun ini lebih rumit. Sehingga menyulitkan pihak Lapas/ Rutan dan KPU dalam menentukan jumlah pemilih. “Kami berharap bisa mendapatkan masukan bagaimana memaksimalkan jumlah pemilih dari unsur WBP,” harapnya.
Sedangkan Choirul mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mendapatkan gambaran persiapan pemilu di Lapas/ Rutan. Termasuk seberapa terfasilitasinya hak WBP dalam pemilu nanti. Juga bagaiamana persiapan dari aspek keamanan. “Semoga pelaksanaannya aman. Karena Lapas/ Rutan termasuk wilayah yang rawan,” terangnya.
Dia berharap, suasana pemilu yang mulai menghangat, tidak masuk ke dalam Lapas/ Rutan. Masalah yang tak kalah peliknya, lanjut Choirul, adalah potensi WBP kehilangan hak suaranya. Untuk itu, dia merekomendasikan Lapas/ Rutan agar membuat tabel patologi. Untuk mengklasifikasikan berapa jumlah WBP dan jumlah surat suara yang didapatkannya. “Ini untuk memudahkan pendataan dan untuk mencegah terjadinya protes di kemudian hari,” jelasnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
