SURABAYA – Hasil Karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas/ Rutan di Jatim mendapat apresiasi dari warga Jepang, Eiji Kawai. Dia mengaku takjub dengan hasil karya WBP yang dipajang di Galeri Kanwil Kemenkumham Jatim. Bahkan, Eiji membeli dan akan dipajang di mini museum miliknya di Nagoya, Jepang.
Pria berusia 74 tahun itu datang siang ini (4/4). Dia ditemani seorang penerjemah Andi Agung P. Dia langsung menuju galeri hasil karya WBP di lobi Kanwil. Dia melihat-lihat hasil karya WBP. “It’s Beautiful,” ujarnya sambil membawa tas dari bahan koran hasil karya WBP Rutan Gresik.
Selain itu, dia juga memuji keindahan souvenir burung merak yang juga dari Rutan Gresik. Termasuk juga hasil kerajinan bambu dari Lapas Pasuruan. Hasil karya lain juga membuatnya penasaran.
Menurut pria yang sehari-hari berprofesi sebagai guru itu, mayoritas hasil karya WBP sangat original. Selama 20 tahun terakhir berkeliling dunia, dia belum pernah menemui hasil karya dari bahan bekas sedetail itu. “Saya ingin menunjukkan karya ini ke anak didik saya di Jepang, bahwa ini adalah karya yang original dan bernilai tinggi,” urainya.
Memang, Kawai membeli 3 buah hasil karya WBP. Selain tas dan burung merak dari Rutan Gresik, dia juga membeli souvenir dari bambu milik Lapas Pasuruan. Rencananya, 3 hasil karya WBP itu akan dipamerkan di mini museum miliknya di Jepang. Bergabung dengan 500 hasil karya dari bahan daur ulang lain yang dimilikinya. “Saya punya banyak barang dari bahan daur ulang dari berbagai negara, seperti Meksiko, Lesotho, Zimbabwe, Laos, Myanmar, Vietnam dll,” urainya.
Dari Indonesia sendiri, ada banyak produk yang sudah dipajang. Namun, baru kali ini yang berasal dari Lapas/ Rutan. Pria yang mengaku berkeliling dunia 4 kali dalam setahun itu mengaku tertarik datang langsung melihat proses produksinya di Lapas/ Rutan. “Saya bisa menemukan barang seperti ini di banyak negara seperti Nepal atau Kamboja. Tapi hanya di sini kualitasnya yang terbaik,” pujinya. (Humas Kemenkumham Jatim)
