SIDOARJO – Lapas Kelas I Surabaya di Porong menjadi UPT yang diprioritaskan membangun Zona Integritas menuju WBK/ WBBM. Untuk mensukseskan program strategi nasional (stranas) itu, hari ini (8/5) diadakan penguatan dan pendampingan pembangunan ZI di sana.
Penguatan dan pendampingan itu dilakukan oleh tim DIrjen Pemasyarakatan yang dipimpin Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak Anas Saeful Anwar. Dari Kanwil Jatim diwakili Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono dan Kabag Penyusunan Program dan Humas. Kegiatan dilaksanakan di Aula Sugeng Handrijo.
Sebelum memberikan pengarahan, Anas terlebih dahulu mengecek kelengkapan informasi baik dalam bentuk banner maupun pengeras suara. Menurutnya, masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi.
Sedangkan dalam paparannya, Anas mengungkapkan bahwa dalam membangun WBK seluruh pegawai harus menyamakan persepsi dan pandangan. Anas lalu menyampaikan Langkah-langkah pembangunan WBK/ WBBM. “Semua pegawai harus tahu maksud ZI. Jika arti ZI dan WBK/ WBBM saja tidak tahu berarti proses internalisasi tidak terlaksana. Begitupun kepada warga binaan,” tegasnya.
Anas juga menyebutkan kunci keberhasilan WBK. Diantaranya adalah dukungan anggaran, komitmen, budaya pelayanan (3S), tim yang solid , keluar sari zona nyaman, sosialisasi, pengaduan sebagai dasar perbaikan, dukungan pimpinan dan stakeholder.
Sebelumnya, Pargiyono mengungkapkan jika pembangunan ZI jangan dijjadikan beban. Namun harus dijadikan jalan untuk menjadi lebih baik. Dia mengapresiasi gerakan Lapas Surabaya yang sudah nampak. "Saya bangga semua menunjukkan semangat tinggi," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa strategi nasional WBK yang diprioritaskan adalah pelayananan, tata niaga, keuangan negara dan reformasi hukum. Salah satu lembaganya adalah Lapas. (Humas Kemenkumham Jatim)
