SURABAYA – Untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik dan benar (Good Governance), dibutuhkan sebuah upaya yang sistematis melalui pengelolaan resiko. Agar dalam proses tersebut dapat meminimalisir hambatan yang akan dihadapi. Hari ini (7/8), Tim Inspektorat Jenderal yang dipimpin oleh Auditor Madya Tatie Riani bertandang ke Kanwil Kemenkumham Jatim.
Tatie yang didampingi Auditor Pertama Dewi Ayu dan Nurlita Caesariany menjelaskan pentingnya pendampingan Manajemen Resiko. Saking pentingnya, harus disampaikan dan dilakukan pendampingan. Dengan begitu, jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim dapat mengantisipasi resiko apa yang akan dihadapi dalam pelaksanaan tusi sehari-hari. “Semua harus sesuai dengan target dan sasaran kinerja berikut indikatornya,” terangnya.
Kakanwil sebagai pemilik resiko di Kanwil, lanjutnya, harus dapat mengidentifikasi dan menganalisa resiko terhadap pencapaian tujuan. Selain itu juga harus mampu menangani serta memantau resiko dari hasil identifikasi dan analisis resiko. Serta mampu menatausahakan proses dari manajemen resiko, tutur Tatie.
Mendengar penjelasan itu, Kadiv Administrasi Haris Sukamto menyambut baik pendampingan ini. “Saya sangat antusias dan berterima kasih kepada Tim Inspektorat Jenderal yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan pendampingan,” ujar Haris. Menurut Haris tidak semua Kanwil memperoleh pendampingan. Ini kesempatan yang baik dan harus dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan kepada semua pegawai. Haris menjelaskan setiap pekerjaan pasti memiliki resiko, tugas pegawai adalah untuk meminimalisir resiko tersebut. Dibutuhkan sinergi antar Bidang dan Sub Bidang dalam satu divisi dengan divisi lain. Agar semua pegawai paham dalam mencapai keberhasilan sebuah tujuan ada resiko yang harus dihadapi. “Dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk mencegahnya,” tutup Haris. (Humas Kemenkumham Jatim)
Foto Lainnya>>
