PROBOLINGGO – Eksistensi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Perancang Peraturan Perundang-Undangan medapat perhatian khusus dari Pimpinan Tinggi Madya Kemenkumham RI, Workshop bertema Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah digelar selama 2 hari, 18-19 September 2019 di Hotel Lava View Bromo. Lokasi wisata andalan Jawa Timur ini menjadi tempat pilihan gelaran Workshop, kegiatan yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan dan Hanns Seidel Foundation ini melibatkan seluruh JFT Perancang Kanwil Kemenkumham Jatim. Direktur Pengundangan, Publikasi dan Kerja Sama Peraturan Perundang-undangan Unan Pribadi membuka secara resmi Workshop ini, turut memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut Kadiv Yankumham Kanwil Kemenkumham Jatim Hajerati.
Unan memberikan penekanan bahwa pentingnya menulis karya ilmiah bagi Perancang, dimana selain untuk meningkatkan wawasan keilmuan, workshop ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mentransfer serta menarasikan gagasan dan solusi, terkait permasalahan dalam peraturan perundang-undangan ke dalam bentuk karya tulis ilmiah, ujar Unan. Senada dengan Unan, Hajerati turut mengapresiasi kegiatan ini, “seorang perancang harus dapat meningkatkan kapasitas, belajar menimba ilmu dari seluruh aspek, agar kompetensi perancang teruji dalam membentuk sebuah peraturan perundang-undangan”, tambah Hajerati.
Sementara Resident Representative Hanns Seidel Foundation Dr. Daniel Heilmann menyampaikan bahwa kerja sama dalam balutan Workshop ini harus secara intensif digelar, mengingat era saat ini menuntut peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar dapat berperan aktif untuk mendukung program-program pemerintah, kami siap mendukung untuk event selanjutnya, tutur Daniel. Antusiasme peserta Workshop sangat nampak terlihat, dimana pada sesi diskusi para peserta silih berganti aktif bertanya atau menyampaikan pendapat kepada para narasumber.
Pada hari kedua acara dibuka dengan keynote speech oleh Direktur Jenderal PP Kemenkumham Widodo Ekatjahjana, dalam kesempatan ini Widodo menyampaikan korelasi antara Perancang dengan penulisan karya ilmiah merupakan tantangan tersendiri yang akan dihadapi oleh Perancang kedepan, menjadi Perancang tidak hanya cukup dengan kemampuan membentuk sebuah peraturan perundang-undangan, namun kedepan seorang perancang harus mampu beradaptasi dengan tuntutan jaman dalam segala hal, “ikuti Workshop ini dengan seksama agar kalian dapat menambah wawasan penggetahuan lebih luas lagi”, pesan Widodo. Kami membuka akses seluas-luasnya bagi Perancang untuk menyampaikan karya ilmiahnya ke dalam jurnal tersebut, tutup Widodo. (Humas Kemenkumham Jatim)
