SURABAYA - Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas Pelaporan Keuangan Kemenkumham 5 tahun terakhir tentu harus terus dipertahankan. Salah satu upayanya dengan membentuk Tim Penilai Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) oleh manajemen setiap entitas pelaporan. Hari ini (26/11) Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar simulasi pelaksanaan PIPK di jajarannya.
Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Holiday Inn itu dibuka oleh Kabag Umum Dewi Atmi Listyorini. Tim dari biro keuangan didatangkan khusus sebagai narasumber. Sedangkan pesertanya adalah para pegawai di subbag Pengelolaan Keuangan dan BMN.
Dalam sambutannya, Dewi mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah upaya pihaknya untuk meningkatkan keandalan Laporan Keuangan. Nah, PIPK adalah pengendalian yang secara spesifik dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan yang dihasilkan andal dan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. “Tujuan dari Simulasi PIPK adalah memberikan pembekalan dan pemahaman lebih lanjut kepada peserta simulasi agar dapat melakukan penerapan, penilaian, reviu PIPK,” terang Dewi.
Meski begitu, Dewi juga menyadari bahwa pengendalian intern secara umum dirancang untuk memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) terhadap pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, tidak ada jaminan mutlak bahwa tujuan tersebut akan dicapai secara sempurna. Hal ini terjadi karena pengendalian intern dirancang berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat. Sedangkan keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh faktor manusia. “Meskipun telah dirancang dengan baik, pengendalian intern tetap memiliki keterbatasan, antara lain pertimbangan yang kurang matang, kegagalan menerjemahkan perintah, pengabaian manajemen, dan adanya kolusi,” tuturnya.
Untuk itu, Dewi berharap dengan diadakan simulasi ini, pegawai bisa benar-benar memahami mengenai seluk beluk PIPK. Sehingga nantinya dapat diterapkan secara optimal pada Kanwil Kemenkumham Jatim. (Humas Kemenkumham Jatim)
