SURABAYA – “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sebuah kalimat legenda yang sempat dipekikkan oleh bapak bangsa, Bung Karno, tokoh pemuda saat itu yang kalimatnya kini menjadi kenyataan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Budi Sulaksana, saat membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga dalam peringatan hari sumpah pemuda yang jatuh pada Jumat (28/10).
Kenyataan itu, lanjutnya, dapat dilihat dari data yang menyatakan dalam waktu dekat ini, mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa Indonesia.”Yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa,” terangnya.
Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi Indonesia dengan pidato Bung Karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia?
Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. “Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia,” pungkasnya.
Dan itu terbukti, ada nama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, Owi dan Butet peraih emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis, oe Taslim, aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood, sutradara muda usia 27 tahun asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng, Di dunia musik, kita punya Sandhy Sundoro. Dibidang start up, pebisnis online dunia dibuat kagum oleh Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, dan Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com. selain itu ada pula Gamal Ali Bin Said, 27 tahun asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas inovasi Asuransi Bank Sampahnya. “Mereka semua adalah pemuda-pemudi yang berhasil mengguncangkan dunia lewat prestasi di bidang masing-masing,” katanya. (humas)