PONOROGO - Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo jadi Satker pertama di jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim yang memperoleh kesempatan dilakukan Verifikasi Lapangan (Verlap) dalam rangka kontestasi menuju Satker berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) oleh Tim Penilai Nasional (TPN) dari KemenPAN-RB, Rabu (30/10).
Rombongan TPN yang dipimpin Pengolah Data dan Informasi Dwi Slamet Riyadi dan Analis Kebijakan Pertama Annisa, mereka didampingi Auditor Madya Dwi Aribowo yang merupakan perwakilan dari Tim Penilai Internal Kemenkumham, sedangkan dari Kantor Wilayah turut mendampingi TPN, Kadiv Keimigrasian Herdaus.
Seluruh rombongan diterima langsung Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo Ferdian Augus Sidharta, TPN dan rombongan diajak melihat sarana dan pra sarana Kantor yang berdiri sejak 2014 itu. Ferdian menyampaikan jajarannya telah banyak melakukan pembenahan khususnya di ruang layanan yang nenjadi ikon kebanggaan Imigrasi Ponorogo.
Ferdian menjelaskan Inovasi unggulan Imigrasi Ponorogo yakni "Es Dawet Jabung" yang merupakan akronim dari Satu Data Warta Elektronik Jaringan Terhubung. Inovasi ini merupakan aplikasi berbasis website yang memungkinkan masyarakat /pengguna layanan imigrasi/ stakeholder terkait untuk memperoleh akses perihal berbagai informasi Keimigrasian.
Dia menjelaskan keunggulan Es Dawet Jabung antara lain Data Statistik dimana Jumlah penerbitan paspor, izin tinggal, WNA, penegakan hukum dan pengelolaan anggaran tersaji dengan rinci dan jelas.
"Selain itu pengguna jasa layanan juga dapat mengakses Informasi Keimigrasian, yang berisi mengenai Persyaratan pembuatan paspor, izin tinggal, alur biaya dan SOP, serta peraturan dan berita keimigrasian," urainya.
"Selanjutnya terdapat Media Terintegrasi Sarana Pengaduan, dimana Sarana pengaduan, kanal media sosial internal dan antar instansi, Alur permohonan, booking layanan, Visa online, M-Paspor, Cekal online dan APOA juga dapat diakses oleh masyarakat," tuturnya.
Es Dawet Jabung ini ibarat kantor berjalan, semua hal yang berhubungan dengan layanan Keimigrasian dapat diakses melalui satu aplikasi sajaz ungkap Ferrdian.
Sementara TPN mengapresiasi dan merespon baik inovasi tersebut serta menambahkan sedikit saran perbaikan pada layanan agar Masyarakat lebih terbantu dalam mengakses layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo.
"Sebagai Satker yang berproses meraih WBBM sudah selayaknya kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna layanan menjadi prioritas dan memiliki dampak kepada masyarakat," ungkap Dwi Slamet.
Inovasi yang diinisiasi Imigrasi Ponorogo layak untuk dijadikan percontohan bagi Satker Imigrasi yang lain. "Cukup satu akses namun dapat menjangkau dan mengakomodir keseluruhan jenis layanan yang dimiliki Imigrasi Ponorogo," tambahnya.
Sementara Kadiv Keimigrasian Herdaus menambahkan ada tiga Satker Keimigrasian yakni Imigrasi Ponorogo, Imigrasi Madiun dan Imigrasi Malang serta Bapas Surabaya mewakili Satker Pemasyarakatan yang megikuti kontestasi WBBM tahun 2024 ini.
Dia menuturkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama, dan hal ini telah diterapkan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo, dengan raihan prestasi yakni meraih Predikat Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Terbaik se-Indonesia.
"Semoga Imigrasi Ponorogo dapat mengawinkan predikat Ramah HAM dengan predikat WBBM yang menjadi impian sejak berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi pada tahun 2021 lalu," tutupnya. (Humas Kemenkumham Jatim)