MALANG - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Asep Sutandar menutup secara resmi kegiatan pelatihan tata rias dan nail art di Lapas Perempuan Klas IIA Malang, Kamis (11/7). Asep mengapresiasi acara yang diadakan dalam rangka memperingati Nelson Mandela Day 2024 itu.
Dalam sambutannya, Asep menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Second Change Foundation serta para mitra yang telah menunjuk Lapas Perempuan Malang sebagai tempat pelatihan.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bekal keterampilan yang didapatkan dapat menambah skill para warga binaan sehingga bermanfaat dan produktif," ucapnya.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya peringatan Nelson Mandela Day yang jatuh pada tanggal 18 Juli setiap tahunnya.
"Hari Internasional Nelson Mandela adalah seruan global untuk bertindak dan merayakan gagasan bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk mengubah dunia serta memberikan dampak positif bagi masyarakat," jelasnya.
Selain itu, disampaikan bahwa tujuan dari peringatan tahun ini adalah untuk mempersempit kesenjangan yang ada di dalam lapas dan rutan perempuan. Hal ini bertujuan agar kebutuhan khusus narapidana dan tahanan wanita dapat dipenuhi serta memastikan perlakuan yang bermartabat dan menjaga hak asasi mereka.
Mengutip pernyataan Nelson Mandela, Asep menegaskan, "Sangat mudah untuk merusak dan menghancurkan, tetapi para pahlawan adalah mereka yang berbuat perdamaian dan membangun."
Oleh karena itu, momentum ini dianggap sangat tepat untuk mewujudkan cita-cita Nelson Mandela dalam membuat perubahan positif.
Lebih lanjut, beliau berharap kegiatan seperti ini mampu menampung aspirasi warga binaan perempuan yang memiliki profil risiko dan kebutuhan berbeda dari narapidana laki-laki.
"Sebagian besar lapas tidak secara efektif menanggapi kepekaan gender narapidana perempuan, seperti kebersihan dan perawatan kesehatan anak dengan ibu di lapas maupun rutan," ujarnya.
Pada akhir sambutannya, beliau menegaskan pentingnya perbaikan pelayanan publik yang berkelanjutan dan berkesinambungan, serta inovasi terbaik untuk menjawab tuntutan masyarakat yang dinamis.
"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial tetapi berkelanjutan dan dapat menyentuh seluruh warga binaan perempuan di Jawa Timur," katanya. (Humas Kemenkumham Jatim)