11 DARI 30 DETENI YANG MELARIKAN DIRI DARI RUDENIM BERHASIL DIAMANKAN

1

3 2

 

KAKANWIL KEMENKUMHAM JATIM, Drs.MASHUDI, Bc.IP, MAP SAAT SIDAK KE RUDENIM SURABAYA.

11 DARI 30 DETENI YANG MELARIKAN DIRI DARI RUDENIM BERHASIL DIAMANKAN
PASURUAN – Langkah cepat diambil Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Drs. Mashudi, Bc.IP, MAP untuk mengusut terkait kaburnya 30 Imigran Ilegal yang ditampung di Rudenim Surabaya pada tanggal Senin malam (16/01) lalu. Sehari setelah kejadian tersebut yaitu Rabu pagi (18/01) beliau langsung melakukan sidak ke Rudenim Surabaya di Bangil Pasuruan.
      Dalam sidak tersebut kakanwil sempat berkeliling dan melihat secara langsung lokasi yang dijadikan tempat para deteni melarikan diri dengan cara menggali lantai kamar mandi gereja hingga keluar tembok pengaman. “Tidak mungkin mereka menggali terowongan dalam waktu singkat,” jelas Kakanwil. Beliau memperkirakan waktu yang digunakan para deteni untuk menggali terowongan tersebut bisa mencapai 5-6 hari.
      Para deteni yang melarikan diri tersebut sebagian besar adalah mereka yang terkait kasus tenggelamnya kapal Imigran Illegal diperairan Prigi Trenggalek, karena itu mereka ditampung di Rudenim. Padahal, lanjut Kakanwil sembari memberi contoh, yang ditampung di Rudenim adalah orang-orang yang secara administrasi melanggar peraturan Keimigrasian maupun mereka yang masih dalam proses penyidikan oleh PPNS Imigrasi. Karena itu selain menginfromasikan kejadian tersebut ke Dirjen Keimigrasian, beliau juga akan meminta penjelasan tentang pembatasan atas siapa saja yang bisa ditampung di Rudenim.
      Proses terjadinya pelarian itu sendiri tidak lepas dari jumlah personel yang kurang di Rudenim. “Hanya ada 16 petugas, itu termasuk Kepala Rudenim dan Pejabat Struktural serta petugas jaga 3 orang,” jelas beliau. Padahal jumlah para deteni mencapai 90 orang. Para deteni itu berhasil membuat terowongan di dalam kamar mandi gereja karena mereka ditempatkan dilokasi tersebut akibat kurangnya bilik kamar yang ada. Rinciannya, 60 deteni menempati 4 bilik kamar, sisanya sekitar 30 orang, tidur di ruang lain seperti gereja dan musala.  “Kami juga akan meminta ke pusat untuk penambahan jumlah personel khususnya di rudenim Surabaya,” kata Kakanwil. Untuk diketahui sampai dengan saat ini jumlah deteni yang berhasil ditangkap kembali berjumlah 11 orang. (CS-HUMAS)  

Cetak   E-mail