SURABAYA - Sebanyak 39 Narapidana di Jawa Timur mengikuti Lomba Tartil Qur'an secara virtual pada Senin (18/04/21).
Kegiatan yang merupakan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58 dan dalam rangka peringatan Nuzulul Qur'an 1443 H tersebut diikuti dengan antusias oleh para peserta.
Meski berstatus sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), namun kualitas suara yang dilantunkan oleh para peserta tidak kalah dengan santri pondok pesantren pada umumnya.
Kegiatan dbuka oleh Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo yang didampingi Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih. Sedangkan dewan juri yang hadir yaitu dari Kemenag Kota Surabaya dan MUI Jawa Timur.
Teguh menyampaikan bahwa momentum lomba Tartil Qur’an ini diharapkan dapat melalui menumbuhkan
benih-benih generasi Qur’ani di lapas/rutan di Jawa Timur. "Hendaknya Tartil Qur’an ini tidak hanya dipahami sebagai kompetisi, namun nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari," urainya.
Pusawi salah seorang peserta asal LPKA Blitar mengaku bangga bisa terpilih mengikuti lomba tersebut. Dia merasakan betul perbedaan sebelum dan sesudah semakin rajin mengaji di LPKA.
"Dulu sudah bisa mengaji tapi tidak lancar, sekarang jadi semakin lancar karena setiap hari setelah sholat Dhuhur ada mengaji Tahsin," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Nurhalimah asal LPP Malang. Dia mengaku di lapas banyak diajarkan ilmu baru dan metode membaca Al Quran sehingga semakin menambah wawasan dirinya.
"Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan ketika belajar tartil Quran karena asal mempunyai niat dan bisa menghilangkan rasa malas," tuturnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
