10th Bilateral Meeting on Immigration Cooperation

26. BILATERAL MEETING ON IMMIGRATION COOPERATION 10th

Video 10th Bilateral Meeting on Immigration Cooperation

SURABAYA – Dalam menjalin hubungan kerjasama bilateral antar Negara Indonesia dengan Singapur di Bidang Imigrasi, Pada Hari Selasa, 26 Juli 2016 Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Ronny F. Sompie yang didampingi oleh Direktur Kerjasama Keimigrasian Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Asep Kurnia, Sarno Wijaya Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian Ditjen Imigrasi Sarno Wijaya, Direktur Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi Tielwight Sabaru, Agus Widjaja Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Khusus Batam dan Moch. Hayat Hery Kepala Bidang (Kabid) Imigrasi pada Konsulat Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapur menjadi Delegasi Utama dalam Acara “10thBilateral Meeting on Immmigration Cooperation between Directorate General of Immigration Indonesia and Immigration Checkpoints Authority (ICA) Singapore” yang diselenggarakan pada Hotel Shangrila Ballroom Lt. 2 Surabaya. Adapun Delegasi dari Singapur yang mengikuti acara tersebut yaitu : Commisioner ICA Mr. Clarence Yeo, Director (Intelligence Division) Mr. Jaswant Singh, Director (Policy Administration & International Affairs Division), Mr. Nam Liang Chia Domain Commander (Sea), Ms. Azilah Abu Che (Deputy Head Liaision) dan Ms. Lim Yuh Lan (Senior Ops. Management Executive. Adapun Delegasi tambahan dari Indonesia yang menyaksikan acara tersebut adalah : Engelbertus Rustanto Kepala Divisi (Kadiv.) Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Riau, Lucky Agung Binarto (Kadiv.) Keimigrasian pada Kanwil Kemenkumham Jawa Timur beserta seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT) Imigrasi se - Jawa Timur.

Dalam sambutannya Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie menyampaikan bahwa : Ditjen Imigrasi Indonesia dan Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapore sudah bekerja sama secara intensif selama 10 tahun dan kedua pihak juga sudah berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pergerakan masyarakat dari kedua Negara. Hal ini merupakan hasil pencapaian penting bagi kedua insitusi yang sudah berhasil mencapai titik ini dan Kedua pihak juga secara berkesinambungan berupaya untuk meningkatkan kerjasama dalam rangka penguatan pengamanan di wilayah perbatasan dalam rangka melindungi masyarakat di masing-masing Negara. Sebagaimana yang diketahui oleh kedua pihak, bahwa meningkatnya jumlah pergerakan manusia antar Negara telah mendorong kedua pihak untuk memberikan perhatian yang lebih dalam manajemen perlintasan orang melalui wilayah perbatasan kedua Negara, dalam rangka mencegah adanya perlintasan ilegal antar kedua Negara.Seiring dengan berkembangnya fungsi, peran, dan tanggung jawab dari kedua institusi, maka masing-masing institusi perlu untuk mengembangkan beberapa prioritas kerjasama di bidang keimigrasian. Sehubungan dengan perubahan fokus keimigrasian, yang secara bertahap bergeser menuju terciptanya keseimbangan antara fasilitas perlintasan dan border security,serta memberikan fokus yang lebih bagi penguatan border control management. Oleh karena itu Dirjen Imigrasi meminta dukungan ICA Singapura untuk mengizinkan Tim Imigrasi Indonesia dalam melaksanakan benchmarking (studi komparasi) untuk mempelajari program-program terkait border security di Singapura dalam rangka meningkatkan fungsi kami dalam memperkuat border security di Indonesia khususnya pencegahan pergerakan Foreign Terrorist Fighters (FTF) yang akan dilaksanakan pembahasan lebih lanjut pada pertemuan DGICM ke - 20 di Bali pada tanggal 21 - 22 September 2016. Indonesia akan mengusulkan kerjasama regional ASEAN dalam upaya pencegahan pergerakan FTF diantara Negara - Negara anggota ASEAN.

Adapun topik yang dibahas dalam acara 10th Bilateral Meeting on Immigration Cooperation between Directorate General of Immigration Indonesia and Immigration Checkpoints Authority Singapore adalah : Indonesia mengusulkan : Implementasi pemberian akses bagi Warga Negara Indonesia (WNI) pemegang paspor elektronik untuk dapat mengakses fasilitas Autogate di Bandara Internasional Changi sebagaimana yang disepakati pada pertemuan sebelumnya dan dukungan dari Singapura dalam rangka meningkatkan border protection di Indonesa melalui benchmarking dan study banding kebijakan border security dan border protection yang diterapkan di Singapura. Sedangkan topik yang diusulkan oleh ICA Singapura berupa : kerjasama penerapan Advanced Passenger Information (API) bagi Penumpang Ferry dari Pelabuhan Kepulauan Riau Indonesia menuju Singapura. (HUMAS)

 


Cetak   E-mail