Jelang Akhir Tahun, Kanwil Jatim Lakukan Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko Bagi UPT se-Karesidenan Madura

FOTO_UTAMA_-_2023-12-14T212555.860.jpg PAMEKASAN - Untuk memperkuat pemahaman dan penerapan manajemen risiko yang efektif dalam perencanaan program pada Unit Pelaksana Teknis.

Hari ini Kamis (14/12) Tim Program Humas Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menggelar kegiatan evaluasi penerapan manajemen risiko yang dihadiri oleh administrator Manajemen Risiko pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Korwil Madura.

Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Imigrasi Kelas II Pamekasan, diawali dengan sambutan pembuka dari Kepala Sub Bagian Tata Usaha R. Pandu Bayuaji mewakili Kepala Kantor Imigrasi Pamekasan.

Pandu menekankan kompleksitas Manajemen Risiko sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi, namun bukan alasan untuk dihindari, Tanpa manajemen risiko, kita tidak dapat membuat perencanaan program yang baik, tuturnya.

"Menyoroti pentingnya memahami manajemen risiko, Piandu menegaskan bahwa dengan memetakan risiko yang mungkin muncul, kita dapat merancang perencanaan program yang lebih efektif", ulasnya.

Sementara hadir selaku nara sumber Pemateri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur, Fransisca Rina, menyampaikan pengetahuannya tentang penerapan manajemen risiko dalam penyusunan program kerja.

Rina menjelaskan bahwa pengendalian risiko merupakan bagian integral dari manajemen risiko dan perlu ditekankan.

"Penting untuk memiliki pengendalian yang terukur sehingga kita dapat menilai sisa risiko yang dapat dipetakan," ujarnya

DIa juga menyoroti pentingnya manfaat yang dihasilkan dari pengendalian, yang seharusnya melebihi dari biaya yang dikeluarkan, namun memberikan catatan kritis terkait kurangnya dokumentasi pengendalian yang telah dilakukan. Saat ini, pengendalian telah dilakukan, namun kurang terdokumentasi dengan baik.

“Oleh karena itu, diperlukan pendokumentasian yang baik terkait semua tindakan pengendalian yang telah diimplementasikan," tambahnya.

Pentingnya melibatkan pimpinan dalam penetapan resiko juga menjadi sorotan dalam presentasi Rina. Selera risiko pimpinan turut mempengaruhi pembentukan lingkungan pengendalian.

Terakhir Rina menyampaikan Penyusunan MR diharapkan memperhatikan isu isu yang beberlangsung terkini selama beberapa tahun kebelakang utamanya isu isu viral di masyarakat.

“Sehingga penting untuk melibatkan pimpinan dari awal dalam penetapan resiko untuk memahami selera mereka, yang pada gilirannya memudahkan pengendalian resiko," tandasnya. Nova Seta mewakili Kepala Sub Bagian Humas dan selaku Operator MR Kantor Wikayah menambahkan "MR Bukanlah tugas individu operator melainkan harus ada keterlibatan seluruh pegawai dan pimpinan sehingga mitigasi risiko yang tersusun berasal dari seluruh tugas dan fungsi kantor" ungkapnya.
(Humas Kanwil Kemenkumham Jatim) WhatsApp_Image_2023-12-14_at_12.57.20_1.jpegWhatsApp_Image_2023-12-14_at_12.57.19.jpegWhatsApp_Image_2023-12-14_at_12.57.19_1.jpegWhatsApp_Image_2023-12-14_at_12.57.20.jpegWhatsApp_Image_2023-12-14_at_12.57.20_2.jpeg

 


Cetak   E-mail