Kadiv Keimigrasian Terima Kunjungan Perwakilan Duta Besar Malaysia

 

WhatsApp Image 2019-02-05 at 5.02.22 PM.jpeg

SURABAYA - Sinergi dan Kolaborasi dengan lembaga eksternal terus dirajut Kanwil Kemenkumham Jatim. Usai merajut hubungan dengan Konjen Jepang dan Australia, hari ini giliran perwakilan duta besar negeri jiran Malaysia yang berkolaborasi dengan Kanwil Kemenkumham Jatim.

Kolaborasi dan sinergi itu ditunjukkan dengan bertandangnya Norrafendy Bi. ABD Khalid ke Kanwil Kemenkumham Jatim pagi ini (4/2). Penasihat Kedutaan Bahagian Konsular dan Imigresen, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta itu ditemui langsung Kadiv Keimigrasian Zakaria. Pada pertemuan itu, Zakaria ditemani Taty Sufiani (Kabid Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian) dan Sutrisno (Kabid Hukum).

Tujuan kedatangan Norrafendy adalah untuk membahas beberapa isu terkini terkait bidang keimigrasian. Pertemuan yang digelar di ruang rapat teleconference itu berlangsung santai.

Setidaknya ada 6 isu keimigrasian yang dibahas. Diawali dengan keberadaan Warga Negara Malaysia di Indonesia. Terutama WN Malaysia yang memegang izin tinggal kunjungan, izin tinggal sementara (ITAS) dan izin tinggal tetap.(ITAP) serta izin tinggal sementara perairan (ITAS Perairan). Pertemuan tersebut menyinggung juga pelanggaran yang dilakukan oleh WN Malaysia di Wilayah Jatim. “Selama ini, kami melakukan penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku bagi orang asing. Termasuk bagi yang telah melakukan tindak pidana umum dan keimigrasian,” ujar Zakaria.

Zakaria pun berharap agar pihak Imigrasi Malaysia juga bisa aktif mengawasi WNI selama di sana. Karena, pihaknya juga sudah sangat selektif dalam menerbitkan paspor untuk TKI. Hal ini untuk mencegah terjadinya TKI Non-Prosedural.

Menanggapi hal tersebut, Norrafendy mengapresiasi apa yang dilakukan pihak Imigrasi di jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim. Termasuk untuk proses pemulangan jika ada WN Malaysia yang bermasalah. Dia pun berharap ada peningkatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia. “Terutama di bidang keimigrasian di Jawa Timur,” harap Norrafendy. (Humas Kemenkumham Jatim)


Cetak   E-mail