Sidak Dua Satker, Kakanwil Apresiasi Kesigapan Rupbasan Pasuruan dan Rudenim Surabaya

WhatsApp_Image_2021-06-23_at_19.04.12.jpeg

PASURUAN - Berbagai macam metode digunakan para pimti pratama untuk menguji konsistensi satker usai On Desk Evaluation (ODE) Pembangunan ZI oleh TPI. Setelah memberikan penguatan di Lapas Pasuruan, Kakanwil menyempatkan inspeksi mendadak (sidak) di dua satker hari ini (23/6).

Dua satker yang disidak itu adalah Rupbasan Pasuruan dan Rudenim Surabaya. Keduanya sama-sama terletak di Pasuruan.

Rupbasan Pasuruan yang lolos ODE oleh TPI, menunjukkan persiapan yang matang. Hal ini diungkapkan oleh Kakanwil Krismono saat meninjau dan melihat langsung sarana pra sarana. "SDM walau terbatas namun respon dan kesigapan mereka patut diacungi jempol, seluruh barang bukti sitaan dan titipan stakeholder terawat baik," ujar Krismono.

Kepala Rupbasan Pasuruan Sugeng Bahrul menjelaskan bahwa sudah banyak perubahan yang telah dilakukan. Before and after nampak jelas dalam bentuk dokumentasi dan fakta real di lapangan. "Kami juga berinovasi menghadirkan bengkel DIK WATI, akronim dari Bidik, Rawat dan Amati," tutur Sugeng.

Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan keberadaan bengkel ini untuk deteksi dini kondisi barang titipan yang baru masuk Rupbasan. "Bila ada kerusakan ringan akan langsung kami benahi dan secara berkala kami ganti pelumas," tutur Sugeng.

Sementara Rudenim Surabaya sebagai satker yang berproses menuju WBBM, memperkenalkan inovasi berbasis digital yakni RICH (Rudenim Information Exchange Agency). Inovasi ini memudahkan pihak Rudenim maupun stakeholder untuk memonitor dan mengawasi keberadaan deteni maupun pengungsi yang tersebar di seluruh Jatim. Kepala Rudenim Surabaya Setyo Budi mengklaim inovasi ini baru pertama di Indonesia. "Ini untuk memudahkan pengawasan dan informasi baik Imigrasi maupun stakeholder terkait," ungkap Budi.

Krismono mengapresiasi inovasi yang dilahirkan oleh jajarannya. Dia berharap inovasi ini terus konsisten dan terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa layanan. "Saya optimis dengan semangat dan konsistensi seperti sekarang, predikat WBK/ WBBM tinggal menunggu waktu untuk diraih," tutup Krismono. (Humas Kumham Jatim)

WhatsApp_Image_2021-06-23_at_19.04.11.jpeg

 


Cetak   E-mail