Bawa Berbagai Produk Asli Jawa Timur di IPE 2018

WhatsApp Image 2018-04-26 at 3.44.29 PM.jpegDUKUNG KEARIFAN LOKAL : Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati berfoto di depan stand milik Jatim di acara IPE 2018 di Monas hari ini (26/4)

JAKARTA – Kanwil Kemenkumham Jatim ikut meramaikan gelaran Intellectual Property Expo (IPE) 2018 di Lapangan Silang Monumen Nasional hari ini (26/4). Mengangkat tema Indikasi Geografis, rombongan dari Jatim membawa Bandeng Asap dan Kopi Arabika Java Ijen-Raung. Selain itu, ada tujuh produk lain asli Jatim yang dipamerkan.

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sekitar pukul 08.00 di Istana Wakil Presiden RI. Usai membuka acara dan memberikan arahan, Wapres bersama dengan Menkumham Yasonna H Laoly dan Pimpinan Tinggi Madya meninjau stand pameran. Turut hadir dalam rombongan tersebut para Kepala Kanwil Kemenkumham serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dari seluruh Indonesia. Termasuk Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati dan Kadiv Yankum dan HAM M Yunus Affan.

Dalam acara yang bertujuan untuk memperingati hari kekayaan intelektual sedunia ke-18 itu, Kanwil Kemenkumham Jatim membuka stand khusus. Di stand tersebut dipajang dua produk asli daerah paling timur Pulau Jawa yang sudah mendapat perlindunga Indikasi Geografis (IG). Yaitu Bandeng Asap asli Sidoarjo dan Kopi Arabika Java Ijen-Raung.

Bandeng asap Sidoarjo memang sudah melegenda. Produksi bandeng asap Sidoarjo tidak hanya untuk memenuhi konsumen di dalam dan luar kota terdekat. Tetapi juga untuk memenuhi konsumen diberbagai kota di Indonesia. Bahkan dikirim kepada konsumen di beberapa Negara tetangga seperti Australia, Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang dan Belanda.

Meski tidak ada catatan resmi yang membahas sejarah pengolahan bandeng asap mulai dilakukan. Namun diperoleh informasi bahwa pengolahan bandeng asap sudah ada sejak awal abad kedua puluh. Toko Majapahit telah melakukan pengolahan bandeng generasi sebelumya. Cara pengolahanya pun tidak mengalami banyak perubahan. Masih menggunakan tungku beton untuk pengasapan bandeng secara tradisional. Ikan bandeng yang digunakan untuk bahan baku bandeng asap adalah ikan bandeng berukuran 1-2 ekor/ kg yang segar, gemuk dan tidak berbau tanah/ lumpur.

Sedangkan kopi Arabika Java Ijen-Raung merupakan satu-satunya produk kopi spesialti asal Jatim yang telah mendapat perlindungan IG. Cita rasanya yang khas menyebabkan produk kopi Arabika Java Ijen-Raung memiliki daya saing yang tinggi di pasar kopi internasional.

Pegunungan Ijen-Raung terletak pada ketinggian >900 m dpl. secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Tanah di pegunungan Ijen-Raung merupakan jenis tanah Andisol yang memiliki tingkat kesuburan tinggi dan dekomposisi yang rendah. Kesuburan tanah yang tinggi akan menghasilkan citarasa kopi yang baik pula. Kopi Arabika Java Ijen-Raung memiliki tradisi budaya lokal dan mutu tinggi sehingga dikenal dengan origin coffee.

Namun, dua produk itu sebenarnya merupakan jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi daerah Jatim. Kakanwil menyebutkan, setidaknya ada beberapa produk lain yang berpotensi didaftarkan ke IG. Yaitu
blimbing tasik madu Tuban, apel Batu, pisang subrik Bojonegoro, petis dan kerupuk udang Sidoarjo. “Selain itu ada pula kripik pisang ulin Tuban, kripik kentang hitam Tuban serta pisang mas kirana Lumajang,” ungkap Kakanwil. Produk potensial itu juga dibawa ke IPE

Melihat potensi yang masih besar, Kakanwil berharap masyarakat bisa semakin aktif untuk mengusulkan produk-produk asli daerahnya masing-masing. Sehingga, produk bisa punya nilai jual yang lebih. Adanya perlindungan IG tersebut akan meningkatkan daya saing dalam perdagangan. “Agar produk asli daerah tersebut jadi kebanggan dan tidak diklaim oleh daerah lain, harganya pun jadi lebih mahal,” tutupnya. (Humas Kanwil Jatim)

 

 

Foto Lainnya >>

WhatsApp Image 2018-04-26 at 10.57.21 AM.jpegWhatsApp Image 2018-04-26 at 10.09.32 AM.jpegWhatsApp Image 2018-04-26 at 10.46.38 AM.jpeg

 


Cetak   E-mail