Semoga Lekas Sembuh, Dewi!

 WhatsApp Image 2018-06-07 at 1.43.48 PM.jpegBERI SEMANGAT: Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto memberikan anjangsana kepada CASN Dewi Tri Wulandari pagi ini (7/6).

MALANG – Duka mendalam diungkapkan Kanwil Kemenkumham Jatim. Karena, salah satu anggota keluarga yaitu Dewi Tri Wulandari sedang tertimpa musibah. Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang bertugas di Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya itu didiagnosis terjangkit virus Guillain Barre Syndrome (GBS).

Sebai bentuk empati, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto menjenguk Dewi di rumahnya Desa Jatikerto, Kromengan Malang. Bapak Wisnu ditemani Kabag Umum Ibu Dewi Atmi Listyorini. Dalam kunjungannya, Bapak Wisnu menyampaikan salam dari Kakanwil dan seluruh pegawai Kanwil Kemenkumham Jatim. “Kami datang untuk memberikan semangat, agar Dewi tidak gampang menyerah dan punya semangat untuk sembuh,” ujarnya.

Bapak Wisnu juga menyampaikan anjangsana untuk meringankan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan selama ini. Perlu diketahui, selama dirawat di rumah sakit, Dewi harus mendapatkan perawatan khusus. Obat-obatan yang digunakan pun tergolong mahal. Satu botol obat seharga Rp 9 juta hanya bisa disuntikkan 2x tiap hari. “Semoga bantuan yang tidak banyak ini bisa meringankan beban pengobatannya,” harap bapak Wisnu.

Penyakit yang menyerang Dewi memang tidak pernah diduga sebelumnya. Termasuk oleh teman dekatnya yang juga CASN di Rutan Perempuan Surabaya, Ledy Triananda Pusparini. Menurutnya, kejadiannya cukup mendadak. Dia masih ingat betul, pada tanggal 5 April 2018 lalu, dirinya dan Dewi sempat hangout ke salah satu mall di Surabaya Selatan. ”Mbak Dewi saat itu ingin beli tas baru,” kenangnya.

Namun, saat di mall, Dewi mengeluh sakit pada hidung dan kakinya. Mereka berdua pun lantas memutuskan untuk pulang. Kebetulan, mereka kos di tempat yang sama yaitu di daerah Kuroksari, Waru. Keesokan harinya, Dewi yang asli Malang itu sempat mengikuti kegiatan kesemaptaan di Rutan yang terletak di Desa Medaeng Sidoarjo itu. “Waktu main game tusuk balon, Dewi tiba-tiba jatuh. Dia mengeluh kakinya sakit,” ujar temannya yang lain Nia Fitria Yuda Habibah.

Usai kegiatan, Dewi diantarkan ke Puskesmas oleh Ledy. Namun, dokter tidak menemukan tanda-tanda keanehan. “Sempat dikira teman-teman asam urat, tapi setelah di tes, hasilnya normal,” beber Ledy. Dewi sempat berdinas lagi di siang harinya. Namun, Dewi kembali jatuh. Kali ini, kakinya sulit digerakkan. Dia lalu diantar koleganya, Bagus Susanto ke kos. “Di kos jatuh lagi saat akan ke kamar mandi,” imbuh Habibah.

Dewi lalu menelepon orang tuanya yang berada di Malang. Dan dijemput pada malam itu juga. Keesokan harinya atau pada 7 April 2017 Dewi harus dirawat di rumah sakit Lavalette Malang. Pasalnya, seluruh tubuhnya lemas. Kakinya terlihat kaku, padahal yang dirasakannya adalah lemas.

Saat ini kondisinya sudah membaik. Kendati masih belum bisa beraktifitas dengan normal. Dia saat ii menjalani rawat jalan di rumahnya. Ketika dijenguk pagi ini, Dewi sudah bisa duduk. Tangannya sudah bisa digerakkan kembali. “Masih harus terus terapi, agar otonya semakin kuat,” lanjut Ledy.

Namun, tetap saja ada yang hilang dari diri Dewi. Menurut Ledy, Dewi adalah orang yang sangat ceria dan suka bercanda. Humoris. Ledy juga merasa, selama ini dia menemui sosok yang keibuan dari Dewi. Namun, sejak sakit, Dewi lebih banyak murung. “Saya empat tahun lebih muda, dia selalu bimbing saya,” terang Ledy.

Untuk itu, mari mendoakan dan beri semanagt Dewi yang saat ini terus berjuang melawan penyakitnya. Semoga lekas sembuh, Dewi! (Humas Kemenkumham Jatim)

Foto Lainnya >>

WhatsApp Image 2018-06-07 at 10.58.37 AM.jpegWhatsApp Image 2018-06-07 at 10.58.38 AM.jpeg

 


Cetak   E-mail