SURABAYA - Selain melantik pengurus 7 MPDN, Kakanwil juga melantik dan mengambil sumpah 27 Notaris baru. Begitu pentingnya makna dari penyumpahan dan janji notaris ini, Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati menyampaikan beberapa pesan untuk mereka.
Pesan pertama dari Kakanwil adalah seorang notaris harus jujur. Tidak hanya pada kliennya tetapi juga pada dirinya sendiri, dan mengetahui akan batas-batas kemampuannya. Selain itu, Notaris juga harus menyadari akan batas-batas kewenangannya. Juga harus mentaati ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Tentang seberapa jauh ia dapat bertindak dan apa yang boleh serta apa yang tidak boleh dilakukan.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah bahwa Notaris harus mempunyai integritas moral yang mantap. Dalam hal ini segala pertimbangan moral harus melandasi pelaksanaan tugas profesinya. Walau akan memperoleh imbalan jasa yang tinggi, namun sesuatu yang bertentangan dengan moral yang baik harus dihindarkan. "Semua itu harus dimanifestasikan dalam parktek sehari-hari," ujarnya.
Susy menghimbau kepada Notaris agar berhati-hati, cermat dan teliti dalam melaksanakan tugas sebagai pejabat umum pembuat akta otentik. Dan yang paling penting, hindarkan diri dari pengaduan masyarakat. Karena telah banyak permohonan pemeriksaan dari penegak hukum/penyidik. Hingga 30 November 2018, tercatat sudah ada 209 permohonan dari penyidik. Atau rata-rata 20 kasus perbulan yang disampaikan kepada Majelis Kehormatan Notaris mengenai pemeriksaan Notaris dalam keterkaitannya dengan kasus pelanggaran hukum. "Dan tidak kurang sebanyak 10 pengaduan kepada Mejelis Pengawas Wilayah tentang dugaan pelanggaran kode etik Notaris atau pelanggaran lainnya dalam melaksanakan tugas," terangnya. Dalam acara yang berlangsung di Aula Kanwil itu, Kakanwil juga mengambil sumpah 2 WNI baru. (Humas Kemenkumham Jatim)
