MALANG - Lapas Perempuan (LPP) Malang menjadi salah satu contoh sukses pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM. Karena prestasinya itu, Kadiv Administrasi Haris Sukamto meminta agar UPT Pemasyarakatan lain tidak malu untuk mencontoh apa yang sudah dilakukan LPP.
Hal itu disampaikan Haris ketika memberikan materi dalam kegiatan penguatan, pembinaan dan studi tiru pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM di LPP Malang siang ini(12/3). Dalam paparannya di hadapan Tim ZI dari UPT Pemasyarakatan dan Kepala UPT, Haris memberikan materi tahapan pembangunan ZI. Haris menekankan agar UPT memperhatikan untuk memperhatikan faktor pengungkit dan faktor hasil. "Dua faktor ini hatus diperhatikan, pastikan semuanya lengkap dan kita mendapat nilai yang tertinggi," ucap Haris.
Haris mengungkapkan bahwa apa yang dicapai LPP Malang tahun lalu adalah hal yang luar biasa dan tidak mudah. Namun, berkat semangat, ketekunan dan kerja keras seluruh pegawai, akhirnya berhasil meraih predikat WBK. Untuk itu, Haris menegaskan kepada UPT lain yang tahun ini diajukan untuk mengikuti kontestasi pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM untuk mencontoh apa yanh dilakukan LPP Malang. "Kita manfaatkan momen ini untuk belajar dan tidak malu untuk mencontoh apa saja yang telah dilakukan LPP Malang. Karena ini adalah kegiatan meniru untuk kebaikan yang dihalalkan," ungkapnya.
Salah satu caranya adalah dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Dimana UPT harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di tempat kerja masing-masing.
Sementara itu, Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono yang juga menjadi pemateri mengungkapkan bahwa diperlukan komitmen yang sama untuk meraih gelar WBK. Hal tersebut harus dibarengi dengan semangat dari tiap individu. Dan memulai perubahan dari hal-hal paling kecil. "Seperti layanan parkir yang merupakan layanan pertama yang kita berikan, jangan sampai ada pungutan di sana," terangnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
