Menuju WBBM, Lapas I Malang Luncurkan Inovasi Kinerja Sekaligus Revitaliasasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan

WhatsApp_Image_2020-01-16_at_17.27.17.jpeg

MALANG – Meski masih relatif baru bertugas sebagai Kalapas Malang, Anak Agung Gede Krisna langsung membuat gebrakan yang transformatif. Usai menerima predikat satker WBK yang telah diraih di tahun 2019, peningkatan layanan kunjungan menjadi fokus utama untuk meraih predikat WBBM. Hari ini Kamis, (16/1) Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati meresmikan Unit Layanan Kunjungan dan Informasi di Lapas yang berada di daerah Lowokwaru itu.

Kakanwil hadir bersama Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono, Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih, Kadiv Keimigrasian Pria Wibawa dan Kabag Program Humas Meirina Saeksi. Layanan kunjungan digital menjadi andalan Lapas I Malang. Inovasi rekam digital profil pengunjung dapat dilakukan secara langsung di counter pendaftaran. Selanjutnya pengunjung akan memperoleh Access Card yang dapat digunakan setiap berkunjung ke Lapas. “Sebelum melakukan kunjungan keluarga WBP dapat mengakses smartphone untuk memperoleh nomor antrian secara online,” ujar Agung.

Nah, saat tiba di lapas, pembesuk akan langsung memperoleh nomor antrian dengan cukup scan access card yang telah diperoleh sebelumnya. Agung menambahkan bahwa inovasi ini akan mempermudah keluarga pembesuk, foto dan ID Card pembesuk akan muncul di layar monitor. “Saya jamin penyusup tidak akan bisa masuk bilamana tidak ada access card,” ungkap Agung.

Sementara itu, Kakanwil mengaku sangat surprise. Pasalnya Lapas I Malang begitu cepat bertransformasi. “Awalnya kami hanya akan meresmikan Unit Layanan Kunjungan dan Informasi. Yang sudah sangat masa kini,” ujarnya.

Namun, tidak hanya itu, Susy juga memuji penerapan konsep-konsep revitalisasi pemasyarakatan sudah direalisaikan dengan baik. Yaitu WBP lebih banyak bekerja dan kreatif. Kegiatan pembinaan seperti pengepakan gula, pembuatan sari apel, penyemaian anggrek dan jamur berjalan dengan baik. “Yang membuat saya bangga adalah dalam waktu yang singkat, pak agung mampu mengubah wajah lapas,” pujinya.

Tidak sampai di situ saja, setelah ini akan ada gebrakan baru yaitu untuk memperbaiki Lapas Terbuka Ngajum. Lapas dilereng Gunung Kawi itu akan dimanfaatkan sebagai wahana asimilasi dan edukasi. Implikasi positifnya bisa mengurangi overkapasitas di Lapas Malang karena bisa dialihkan ke Ngajum. Tak tanggung-tanggung, rencananya, tahun ini ada 1.000 WBP yang akan dilatih di Ngajum. Mulai dari pertukangan, kontruksi dan peternakan. “Mulai tanggal 20 Januari besok bisa dimulai kegiatannya. Saya yakin ke depannya Lapas Malang akan jadi Lapas percontohan,” terangnya. (Humas Kemenkumham Jatim)

foto lainnya

WhatsApp_Image_2020-01-16_at_15.23.17.jpegWhatsApp_Image_2020-01-16_at_15.23.18.jpegWhatsApp_Image_2020-01-16_at_15.23.18_1.jpeg

 

 

 

 


Cetak   E-mail