SIDOARJO - Sesaat setelah prosesi serah terima jabatan Kepala Lapas I Surabaya siang ini (3/7), Staf Ahli Menkumham Bidang Politik dan Keamanan Ambeg Paramarta memberikan penguatan terhadap jajaran Lapas Surabaya. Hal ini untuk mempersiapkan jajarannya jelang penilaian oleh Tim Penilai Nasional (TPN) KemenPAN-RB.
Mengawali kegiatan, Kakanwil Krismono menyampaikan manfaatkan momen langka ini sebagai bekal jelang penilaian oleh TPN yang semakin dekat. Dia ingin Lapas Surabaya lolos dan meraih WBK tahun ini. Hal ini untuk membayar lunas utang setelah pada 2019 tidak lolos di level TPN. “Tahun ini makin berat seiring dengan Pandemi Covid-19, tapi ini bukan halangan kita untuk berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutur Krismono.
Penguatan yang diberikan Ambeg kali ini menekankan pada kekompakan antar Kelompok Kerja (Pokja). Sinergitas antar lini di masing-masing Pokja lebih ditingkatkan. Ambeg memberi gambaran khususnya di Pokja Manajemen Perubahan dan Pokja Peningkatan Pelayanan Publik lebih dominan dalam fase jelang penilaian TPN. “Bentuk tim yang solid, sharing, dan komunikasi yang baik dan periodik antar Pokja, pekerjaan ini jadi lebih mudah walau penilaian dengan mode tertutup melalui Mystery Shoping akan tetap jadi acuan TPN dalam mengambil kebijakan lebih lanjut terhadap penilaian sebuah satker,” ungkap Ambeg.
Ambeg menambahkan secara singkat internalisasi dan pemahaman antar Pokja harus sering dikomunikasikan. Karena hal-hal kecil jadi faktor penggagal sebuah satker dalam mewujudkan WBK. Dia meminta agar dipilih role model yang kompeten di bidangnya. Jangan asal memilih SDM untuk ditempatkan di garda terdepan pelayanan. Tanamkan pemahaman yang lebih agar setiap saat penilaian oleh mystery shoping tiba jajaran lapas telah siap. “Dan dapat meminimalisir faktor-faktor yang membuat mimpi kita semua terbuang sia-sia,” pesan Ambeg. (Humas Kemenkumham Jatim)
