SURABAYA – Kunjungan kerja Sekjen Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto ke Jatim dimanfaatkan untuk memberikan penguatan terhadap satker dalam membangun zona integritas menuju WBK/ WBBM. Siang ini (11/8), Sekjen menekankan pentingnya strategi meraih predikat WBK/ WBBM. Salah satunya dengan memberikan kinerja terbaik, semangat yang tinggi dan ikhlas.
Hal itu disampaikan Sekjen di hadapan pimti pratama pusat dan wilayah Jatim, seluruh kepala UPT dan pokja pembangunan ZI kanwil. Menurutnya, apa yang dicapai Kemenkumham Jatim dengan menyumbangkan 44 satkernya mengikuti kontestasi WBK/ WBBM adalah capaian yang luar biasa. “Jawa Timur semangatnya luar biasa, namun hal ini harus didukung dengan komitmen dan strategi yang baik,” terangnya.
Bambang menjabarkan, bahwa komitmen tanpa strategi tidaklah cukup. Pendekatan secara menyeluruh tentang gagasan, perencanaan dan pelaksanaan dalam mencapai target dalam kurun waktu tertentu mutlak harus dilakukan. Kasatker harus mulai berpikir untuk menjadi kontributor positif kepada Kemenkumham. Bagaimana mencapai komponen hasil. “Kita harus bisa mengatasi persoalan yang ada misalnya menangani pengaduan, mysterious shoper hingga menekan perbuatan koruptif,” pesannya.
Sekjen menerangkan bahwa setelah melewati TPI, adalah bagian yang luar biasa. Sekarang, sudah saatnya tampil. Karena keberhasilan meraih predikat WBK/ WBBM akan menjadi salah satu pertimbangan dalam sistem penilaian kepegawaian yang sudah berbasis merit system. “Ini sudah menjadi persyaratan umum untuk mengukur kapasitas dan kemampuan yang dimiliki seorang kasatker,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan pernyataan sikap Tim Pembinaan Kinerja Pembangunan ZI Menuju WBK/ WBBM Kanwil Kemenkumham Jatim yang dipimpin Kakanwil Krismono. Dilanjutkan dengan penyematan hand badge satgas penguatan WBK-WBBM kepada kakanwil dan kadiv. Sekjen juga memberikan paket penambah daya tahan tubuh kepada perwakilan ASN Kanwil Kemenkumham Jatim. “Terakhir adalah pentingnya implementasi, implementasi dan implementasi,” pungkasnya. (Humas Kemenkumham Jatim)
